Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rosan Ungkap Danantara Bakal Gandeng Jepang, China, dan Malaysia Bentuk Joint Fund

Dalam beberapa pekan ke depan, BPI Danantara akan menandatangani joint fund dengan Jepang, China, dan Malaysia.
Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Rosan Roeslani (tengah) bersama Chief Investment Officer (CIO) Pandu Patria Sjahrir (kiri) dan Chief Operating Officer (COO) Dony Oskaria (kanan) saat pengumuman struktur pengurus BPI Danantara di Jakarta, Senin (24/3/2025). / Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Rosan Roeslani (tengah) bersama Chief Investment Officer (CIO) Pandu Patria Sjahrir (kiri) dan Chief Operating Officer (COO) Dony Oskaria (kanan) saat pengumuman struktur pengurus BPI Danantara di Jakarta, Senin (24/3/2025). / Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Rosan Reoslani menyebut pihaknya akan menandatangani kerja sama joint fund sejumlah negara.

Rosan memaparkan, kesepakatan joint fund tersebut akan ditandatangani dengan Jepang, China, dan Malaysia. Dia menyebut kesepakatan tersebut akan dilakukan dalam 2 hingga 3 minggu ke depan.

Meski demikian, Rosan tidak memperinci apakah joint fund dengan ketiga negara tersebut akan dilakukan secara individu dengan masing-masing negara atau secara kolektif.

"Mungkin dalam waktu 2 atau 3 minggu ini kita akan ada tanda tangan juga joint fund dengan Jepang, China, kemudian Malaysia," kata Rosan dalam acara DBS Asian Insights Conference di Jakarta, Rabu (21/5/2025).

Rosan juga mengungkap ada dua negara lain yang tengah dalam tahap diskusi untuk kerja sama joint fund. Meski demikian, Rosan tidak memperinci negara-negara yang dimaksud.

Menurut Rosan, munculnya rencana joint fund dengan sejumlah negara tersebut merupakan bukti keyakinan investor luar negeri terhadap Indonesia. 

Sebelumnya, Chief Investment Officer Danantara, Pandu Sjahrir, mengungkapkan sejumlah sektor strategis yang akan menjadi target investasi Qatar usai kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Doha. 

Dalam lawatan tersebut, Prabowo mengamankan komitmen investasi dari Emir Qatar Sheikh Tamim Bin Hamad Al-Thani senilai US$2 miliar atau sekitar Rp33,4 triliun dengan asumsi kurs Rp16.700 per dolar Amerika Serikat (AS). 

Dana jumbo ini akan dikelola melalui kerja sama proyek bersama Danantara yang bertujuan mendukung prioritas pembangunan nasional. 

Pandu menyebutkan bahwa investasi tersebut akan diarahkan ke sektor-sektor fundamental, seperti ketahanan pangan, energi, hilirisasi sumber daya alam, hingga infrastruktur digital. Sektor kesehatan dan pariwisata juga dinilai berpotensi besar.

“Temanya kita lihat tadi seperti food security, energy security, downstream, infrastruktur digital. Kesehatan juga bagus, hospitality di Indonesia juga punya prospek,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper