Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menyinggung pihak yang gerah akan suksesnya penggunaan dari sistem pembayaran Quick Response Indonesian Standard (QRIS).
Gibran mengatakan saat ini transaksi pembayaran milik Indonesia telah masif digunakan oleh masyarakat lokal khususnya oleh UMKM dan diharapkan bisa segera mendunia.
"Sehingga tidak heran jika penggunaannya meledak luar biasa dan sedikit membuat gerah pihak lain," kata Gibran di YouTube miliknya, dikutip Minggu (18/5/2025).
Kemudian, dia mengungkap bahwa saat ini pengguna QRIS sudah mencapai 56 juta orang, jumlah merchant mencapai 38 juta. Dari jumlah pelaku dagang itu, 93% di antaranya merupakan UMKM.
Lebih lanjut, Gibran mengatakan Bank Indonesia telah mencatat bahwa volume transaksi QRIS telah meningkat ratusan persen dibandingkan dengan tahun lalu.
"Nilai transaksinya juga meningkat 149 persen dibanding tahun lalu, atau mencapai 104 triliun rupiah. Besar sekali," pungkasnya.
Baca Juga
Dalam catatan Bisnis, salah satu pihak yang terusik dengan adanya metode pembayaran QRIS itu adalah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
AS melayangkan sejumlah keluhan terkait sistem pembayaran di Indonesia yang dinilai menjadi kontributor penghambat perdagangan kedua negara.
Keluhan tersebut tertulis dalam National Trade Estimate (NTE) Report on Foreign Trade Barriers 2025, yang terbit pada 31 Maret alias beberapa hari menjelang Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif impor resiprokal terhadap negara-negara di dunia.
Tidak hanya QRIS, pemerintah Negeri Paman Sam ini juga menyoroti penerapan Gerbang Pembayaran Nasional alias GPN oleh BI.