Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prabowo Tambah Anggaran Infrastruktur, Kadin Buka Suara

Kadin menanggapi keputusan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menaikkan anggaran infrastruktur melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Pekerja beraktifitas di proyek LRT Jabodetabek di Jakarta, Rabu (18/3/2020). Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Pekerjaan Rakyat (PUPR) belum berencana melakukan moratorium atau menghentikan sementara pekerjaan proyek konstruksi yang padat karya meski jumlah kasus virus corona atau Covid-19 terus meningkat. PUPR masih menyusun protokol khusus proyek konstruksi dan akan segera diterbitkan. Bisnis/Abdurachman.
Pekerja beraktifitas di proyek LRT Jabodetabek di Jakarta, Rabu (18/3/2020). Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Pekerjaan Rakyat (PUPR) belum berencana melakukan moratorium atau menghentikan sementara pekerjaan proyek konstruksi yang padat karya meski jumlah kasus virus corona atau Covid-19 terus meningkat. PUPR masih menyusun protokol khusus proyek konstruksi dan akan segera diterbitkan. Bisnis/Abdurachman.

Bisnis.com, JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai keputusan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menaikkan anggaran infrastruktur ke Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bakal berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Wakil Ketua Umum (WKU) Koordinator bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Kadin, Carmelita Hartoto menjelaskan bahwa penambahan anggaran infrastruktur tersebut bakal mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pada kuartal I/2025 sempat mengalami perlambatan di level 4,87% (year-on-year/yoy).

Terlebih, tambah Carmelita, sektor infrastruktur memiliki dampak turunan yang besar. Mulai dari akan mendorong pertumbuhan bisnis semen, baja, aspal dan lain sebagainya.

“Yang tidak kalah penting adalah sektor konstruksi ini bisa serap tenaga kerja yang besar. Dengan begitu [penambahan anggaran Kementerian PU], kita harap ekonomi bisa tumbuh positif lebih kencang di kuartal depan,” kata Carmelita kepada Bisnis, Kamis (8/5/2025). 

Carmelita berpandangan, langkah penambahan anggaran yang dilakukan di tengah upaya efisiensi tersebut merupakan cerminan komitmen pemerintah dalam mendorong pembangunan infrastruktur, khususnya pada infrastruktur strategis.

Dia juga menilai, guyuran tambahan pada pagu anggaran Kementerian PU itu dipastikan tidak akan menurunkan semangat efisiensi yang dilakukan pemerintah sebagai langkah strategis pemerintah dalam menjaga stabilitas anggaran di tengah gejolak global. 

“Pemerintah tentu sudah menentukan mana yang menjadi prioritas proyek dari tambahan anggaran tersebut, tapi kami tentu berharap pembangunan konstruksi harus sejalan dengan keinginan Bersama yakni meningkatkan konektivitas antar pulau dan antar daearah,” pungkasnya.

Untuk diketahui sebelumnya, Anggaran Kementerian Pekerjaan Umum resmi bertambah menjadi Rp73,76 triliun usai disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Rabu (7/5/2025).

Menteri PU Dody Hanggodo menjelaskan bahwa tambahan anggaran itu sebetulnya telah efektif dikucurkan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada 25 Maret 2025.

Berdasarkan paparan yang disampaikan, rencananya pagu tambahan Kementerian PU bakal digunakan untuk melaksanakan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Madrasah.

Kemudian, melaksanakan preservasi jalan semester II dan rehabilitasi jembatan Nilai Kritis (NK) 3, melakukan dukungan DOB Papua, Pemenuhan sebagian MYC dan pemenuhan dukungan penyelesaian infrastruktur IKN.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper