Nego Tarif Trump
Selain itu, fluktuasi harga energi dan mineral global dapat memengaruhi nilai ekspor Indonesia. Oleh sebab itu, Fithra memproyeksikan surplus perdagangan Indonesia akan menurun secara bertahap sepanjang 2025.
"Yang mengakibatkan pelebaran defisit transaksi berjalan sebesar 1,5% [terhadap PDB] pada akhir tahun," ujar Fithra dalam keterangannya, Senin (21/4/2025).
Sebagai perbandingan, Gubernur BI Perry Warjiyo memperkirakan defisit transaksi berjalan akan memasuki rentang 0,5% sampai dengan 1,3% dari PDB pada tahun ini.
Tak heran apabila pemerintah pun mencoba menegosiasikan tarif resiprokal AS.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto resmi menyerahkan proposal tawaran negosiasi ulang penerapan tarif resiprokal yang dikenakan ke Indonesia sebesar 32% ke Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick di Washington DC, AS pada Sabtu (19/4/2025) waktu setempat.
Airlangga menyampaikan Indonesia menawarkan untuk meningkatkan pembelian dan impor barang AS agar menyeimbangkan neraca perdagangan antar kedua negara. Indonesia berencana melakukan pembelian produk energi (crude oil, LPG, dan gasoline) serta pertanian (soybeans, soybeans meal, dan wheat) AS.
Baca Juga
Di sisi lain, Airlangga meminta penurunan tarif ekspor ke AS khususnya terhadap ekspor Top-20 produk utama Indonesia. Apalagi, selama ini tarif impor Indonesia lebih tinggi dari beberapa negara kompetitor atau produsen barang sejenis.
Delegasi Indonesia dan pemerintah AS sendiri sudah sepakat menyelesaikan negosiasi dalam waktu 60 hari ke depan.