Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menpar Sebut Pariwisata Jadi Alat Pertahanan Ekonomi di Tengah Kebijakan Tarif Trump

Sektor pariwisata disebut dapat menjadi alat pertahanan ekonomi nasional dalam menghadapi kebijakan tarif imbal balik yang diterapkan oleh Presiden AS Trump
Salah satu destinasi wisata pantai di wilayah Banten./Pemprov Banten
Salah satu destinasi wisata pantai di wilayah Banten./Pemprov Banten

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyebut sektor pariwisata dapat menjadi alat pertahanan ekonomi nasional dalam menghadapi kebijakan fair reciprocal plan atau tarif imbal balik yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana menyampaikan, sektor pariwisata merupakan bentuk ekspor jasa yang tidak terganggu oleh kebijakan tarif dagang AS.

“Ketika ekspor barang terkena tarif tinggi, kita harus melihat sektor lain yang bisa menjadi penyeimbang. Pariwisata adalah bentuk ekspor jasa yang tidak terganggu oleh kebijakan tarif dagang,” kata Widiyanti dalam keterangannya, dikutip Senin (7/4/2025).

Widiyanti menilai, Indonesia mampu mengoptimalkan potensi besar yang dimiliki pariwisata Tanah Air sebagai sumber devisa utama. Salah satunya, dengan menarik lebih banyak wisatawan mancanegara (wisman).

Dalam hal ini, Kemenpar tidak hanya mengajak pelaku usaha pariwisata untuk mengejar jumlah kunjungan, tetapi juga pengalaman wisata berkualitas. Hal ini diharapkan dapat menarik lebih banyak pengeluaran wisman selama berwisata di Indonesia.

Merujuk data historis, Widiyanti menuturkan bahwa segmen wisatawan yang rela mengeluarkan biaya untuk pengalaman wisata berkualitas relatif memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap fluktuasi harga global.

“Kemenpar mengidentifikasi, ruang untuk pelaku usaha pariwisata Indonesia untuk mengembangkan hal ini masih terbuka luas dan Kemenpar mendukung penuh upaya ini,” tuturnya.

Pemerintah juga mendorong pelaku usaha untuk memanfaatkan peluang dari perubahan dinamika global, dengan mengintegrasikan kesiapan destinasi, produk wisata, usaha pariwisata, tenaga kerja, hingga promosi

Dari sisi pemerintah, Widiyanti menyebut bahwa Kemenpar akan terus mengembangkan desa wisata dan mendorong aktivitas ekonomi berbasis pariwisata di seluruh Indonesia. 

Harapannya, langkah ini dapat membuat distribusi ekonomi menjadi lebih merata dan mengurangi ketergantungan terhadap sektor ekspor manufaktur yang terkena dampak tarif dagang AS. 

“Didukung upaya promosi dan pengembangan yang Pemerintah lakukan, Kemenpar optimistis upaya ini akan menjadi sumber devisa yang tinggi, memitigasi dinamika global dan menjadi ekspor jasa penyeimbang,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper