Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal anjloknya nilai tukar rupiah hingga level krisis keuangan 1998. Menurutnya, pergerakan nilai tukar rupiah yang naik turun adalah hal yang biasa.
Hal itu diungkapnya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (26/3/2025), sebelum bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto.
"Iya kan ini harian nanti kita lihat. Kan fundamental ekonomi kuat terus pasar juga sudah rebound," ujarnya kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (26/3/2025).
Airlangga menyebut pelemahan rupiah yang terjadi kemarin, Selasa (25/3/2025), disebabkan oleh beberapa faktor sentimental dari luar. Dia pun mengeklaim depresiasi dan apresiasi rupiah adalah hal yang biasa.
"Kalau rupiah kan naik turun biasa aja," paparnya.
Di sisi lain, politisi Partai Golkar tersebut juga merespons soal pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belakangan ini. Menurutnya, IHSG pun saat ini sudah kembali naik atau rebound.
Baca Juga
"Ya kan balik lagi, rebound lagi," ucapnya.
Dia menyebut otoritas moneter seperti Bank Indonesia (BI) akan terus mengecek stabilitas rupiah.
Adapapun Airlangga kini berada di Istana Kepresidenan, Jakarta, untuk melaporkan soal Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026. Sejumlah menteri lain turut hadir seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu dan Menteri PPN/Bappenas Rohmat Pambudy.
Saat ditanya mengenai pelemahan rupiah dan IHSG belakangan ini, Sri Mulyani dan Anggito enggan merespons.
"No comment," kata Anggito.
Berdasarkan pemberitaan Bisnis sebelumnya, data Bloomberg menunjukkan rupiah berada pada level Rp16.611 per dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan, Selasa (25/3/2025).
Rupiah sempat anjlok ke level Rp16.640 per dolar AS pada pembukaan perdagangan, atau mencapai level terparah sejak 1998. Bahkan, level itu melewati titik tertinggi sebelumnya saat Covid-19 pada 23 Maret 2020. Adapun, titik tertinggi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada 1998 sempat menyentuh ke level Rp16.800 per dolar AS.