Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian BUMN menyatakan bahwa pihaknya segera mengajukan penyertaan modal negara (PMN) untuk 3 BUMN baru yang bergerak di bidang pangan yakni PT Agrinas Palma Nusantara (Persero), PT Agrinas Jaladri Nusantara (Persero) dan PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero).
Ketiga BUMN yang bergerak di sektor pangan tersebut merupakan hasil transformasi dari BUMN Karya yakni PT Indra Karya menjadi PT Agrinas Palma Nusantara (Persero), PT Virama Karya bertranformasi menjadi PT Agrinas Jaladri Nusantara (Persero) dan PT Yodya Karya menjadi PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero).
Wakil Menteri (Wamen) BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa pihaknya tengah dalam proses untuk mengajukan PMN untuk ketiga BUMN tersebut.
“Lagi proses, lagi proses [pengajuan PMN]. Agrinas Palma, Agrinas Pangan, sama Jaladri [PT Agrinas Jaladri Nusantara] lagi proses, kita lagi mau ajukan PMN, lagi proses,” kata Wamen yang akrab disapa Tiko ini saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Senin (24/3/2025).
Lebih lanjut, Tiko memastikan sudah ada sosok pemimpin ketiga BUMN baru tersebut. Sayangnya, dia masih enggan memberikan informasi lebih detail terkait siapa nama yang dimaksud.
“Sudah ada kok [kandidat bos Agrinas],” ujar Tiko.
Baca Juga
Melansir laman resmi PT Agrinas Palma Nusantara (Persero), perusahaan pelat merah ini dipimpin oleh Letnan Jenderal TNI (Purn) Agus Sutomo sebagai Direktur Utama.
Agus Sutomo merupakan seorang purnawirawan perwira tinggi TNI-AD yang sebelumnya menjabat Irjen Kemhan RI. Dia juga pernah menjabat menjadi Komandan Paspampres pada tahun 2011 sampai 2012, serta pemimpin Kopassus markas di Cijantung sebagai Komandan Jenderal Kopassus selama kurang lebih dua tahun dari 2012 hingga 2014.
Untuk diketahui, PT Agrinas Palma Nusantara (Persero) sebelumnya bernama PT Indra Karya (Persero). Perusahaan berdiri pada 1961 sebagai BUMN yang bergerak di bidang Konsultan Engineering dan bertransformasi menjadi perusahaan yang bergerak di bidang konsultan konstruksi dan perkebunan.
Kemudian, PT Indra Karya (Persero) diperluas dengan bertransformasi berubah nama menjadi PT Agrinas Palma Nusantara (Persero).
Perubahan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Hukum Republik Indonesia Nomor AHU-0012457.AH.01.02.Tahun 2025 Tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas PT Perusahaan Perseroan (Persero) PT Agrinas Palma Nusantara tanggal 21 Februari 2025.
Selain itu, transformasi perusahaan ini juga sejalan dengan arahan pemerintah sesuai pada Asta Cita Presiden Prabowo Subianto poin nomor 2 tentang kemandirian energi.
Sementara itu, PT Virama Karya kini telah bertansformasi menjadi PT Agrinas Jaladri Nusantara yang fokus bergerak di bidang perikanan dan juga konsultasi konstruksi. Perubahan tersebut sebagaimana tercantum dalam AHU No.0017039.AH.01.02 tahun 2025.
Adapun, Virama Karya sebelumnya merupakan perusahaan pelat merah yang bergerak di bidang konsultan dan spesialisasi pada bidang pelayanan jasa teknik dan manajemen.
Sementara itu, BUMN PT Yodya Karya bertransformasi menjadi PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero) di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Besaran PMN
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan menyuntik dana segar ke tiga BUMN karya yang bidang usaha diperluas melalui penambahan PMN. Setelahnya, akan menjadi Agrinas.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah bakal menyuntikkan PMN senilai Rp8 triliun kepada 3 BUMN baru bernama Agrinas.
"Kami menyiapkan dalam APBN below the line sampai Rp8 triliun. Dalam APBN itu ada below the line yaitu pembiayaan untuk investasi," ujar Si Mulyani dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (18/3/2025).
Lebih lanjut, Sri Mulyani menegaskan bahwa alokasi PMN untuk Agrinas senilai Rp8 triliun bukanlah anggaran baru, melainkan sudah tercatat dalam APBN 2025.
"Proses sekarang Agrinas oleh Kementerian BUMN akan membentuk, menyampaikan ke DPR untuk kemudian diproses PMN-nya," jelasnya.
Rencana suntukan PMN ke Agrinas juga sebelumnya sempat disampaikan Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Thomas Djiwandono.
Dia menjelaskan, perluasan bidang usaha, Virama Karya menjadi PT Agrinas Jaladri Nusantara, Yodya Karya menjadi PT Agrinas Pangan Nusantara, dan Indra Karya menjadi PT Agrinas Palma Nusantara.
Tommy, sapaan Thomas Djiwandono, menjelaskan bahwa pemerintah telah memperluas bidang usaha tiga BUMN tersebut dari konsultan karya menjadi perusahaan negara yang bergerak di sektor perikanan, perkebunan, dan pangan pada awal 2025.
“Penambahan PMN tersebut akan digunakan antara lain untuk kegiatan tambak budidaya dan kegiatan perikanan tangkap, pengelolaan kawasan sentra produksi pangan, revitalisasi lahan dan pengelolaan perkebunan kelapa sawit,” ujar Tommy dalam Konferensi Pers APBN Kita di Kantor Kemenkeu, Jakarta Pusat, dikutip Senin (17/3/2025).