Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Zulhas Klaim RI Tak Perlu Impor Beras Konsumsi hingga Akhir 2026

Menko Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menargetkan Indonesia bisa tidak membuka keran impor beras hingga akhir 2026.
Buruh mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Buruh mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebut Indonesia bisa tidak membuka keran impor beras hingga akhir 2026 mendatang.

Menurut Zulhas, langkah pemerintah tidak membuka keran impor beras ini jika Perum Bulog bisa menyerap 1,5 juta ton setara beras dari total serapan.

“Kalau Bulog bisa menyerap 1,5 juta ton [setara beras] saja sampai April, maka tidak hanya tahun ini, sampai akhir 2026, kita insya Allah tidak impor beras lagi sampai akhir 2026. Kalau Bulog bisa lebih 3,5 juta [ton] itu, 1,5 [juta ton] bisa diambil,” kata Zulhas dalam acara Indonesia Food Summit 2025 di Jakarta, Rabu (19/3/2025).

Adapun hingga saat ini, Bulog telah menyerap 400.000 ton setara beras. Menurut Zulhas, angka realisasi serapan beras ini sudah tergolong cukup.

Namun, menurut dia, jika Bulog berhasil menyerap 1 juta ton setara beras hingga akhir Maret 2025, maka angka 1,5 juta setara beras itu bisa tercapai pada April mendatang.

Terlebih, kata Zulhas, data Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap produksi dalam negeri mampu mencapai 13,5 juta ton setara beras sepanjang Januari—April 2025. Dia menyebut, angka produksi setara beras ini merupakan tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.

Sementara itu, rata-rata konsumsi beras dalam negeri adalah 2,6 juta ton setiap bulan. Adapun jika dihitung selama empat bulan, maka rata-rata konsumsi beras masyarakat adalah 10,4 juta ton setara beras.

Sebelumnya diberitakan, BPS memperkirakan adanya potensi produksi beras dalam negeri mencapai 13,95 juta ton pada Januari—April 2025.

Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menuturkan potensi produksi beras yang melimpah ini diperkirakan menjadi yang tertinggi sejak 2019.

Produksi beras diperkirakan meningkat sebanyak 2,88 juta ton beras atau sebesar 25,99% dibandingkan Januari—April 2024. Sementara pada periode yang sama tahun lalu, produksi beras hanya mencapai 11,07 juta ton.

“Produksi beras sepanjang Januari—April atau subround I 2025, diperkirakan akan mencapai 13,95 juta ton atau mengalami peningkatan sebesar 2,88 juta ton atau naik 25,99% dibandingkan periode yang sama 2024,” kata Amalia dalam Rilis BPS, Senin (3/3/2025).

Pada Januari 2025, produksi beras untuk konsumsi pangan diperkirakan mencapai 1,24 juta ton atau mengalami peningkatan 42,21% dibandingkan Januari 2024 yang sebesar 0,87 juta ton.

Sementara itu, potensi produksi beras sepanjang Februari—April 2025 diperkirakan mencapai 12,71 juta ton. Produksinya naik 2,51 juta ton atau sebesar 24,60% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Dengan demikian, potensi produksi beras sepanjang Januari—April 2025 diperkirakan menjadi yang tertinggi dalam tujuh tahun terakhir. Total produksi beras Januari—April atau subround I/2025 diperkirakan mencapai 13,95 juta ton beras, sedangkan pada periode yang sama 2019 pernah mencapai 13,63 juta ton beras.

Di samping itu, potensi produksi beras sepanjang empat bulan pertama 2025 hampir mengejar produksi pada Januari—April 2018 yang mencapai 14,79 juta ton.

“Jika dibandingkan dengan realisasi produksi pada tahun-tahun sebelumnya, potensi produksi beras sepanjang Januari—April 2025 diperkirakan tertinggi yang tertinggi dalam 7 tahun terakhir atau sejak 2019,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper