Bisnis.com, JAKARTA - BP-AKR melaporkan adanya lonjakan penjualan bahan bakar minyak (BBM) sekitar 20-30% di SPBU BP dalam beberapa pekan terakhir.
Direktur Utama BP-AKR Vanda Laura mengungkapkan, terjadi lonjakan penjualan bahan bakar minyak (BBM) sekitar 20–30 persen di SPBU BP dalam beberapa pekan terakhir apabila dibandingkan dengan sebelumnya.
“Kalau misalnya kami lihat dari perkembangannya sih sekitar 20–30 persen,” ucap Direktur Utama BP-AKR Vanda Laura, dikutip dari Antara, Selasa (18/3/2025).
Menurutnya, salah satu pemicu lonjakan penjualan BBM tersebut adalah pembukaan tiga SPBU baru dalam 30 hari terakhir serta promosi yang lebih intensif.
“Jadi, dalam kurun waktu 30 hari terakhir, ada sekitar 3 atau 4 ya site yang sudah buka. Jadi mungkin salah satunya juga karena itu sih,” kata Vanda.
Vanda mengatakan, BP-AKR juga telah melakukan berbagai kegiatan promosi yang turut berkontribusi terhadap peningkatan penjualan. Saat ini, BP-AKR telah mengoperasikan sekitar 65 SPBU di Indonesia.
Baca Juga
Meskipun demikian, Vanda menyampaikan perbandingan penjualan BBM BP dengan periode sebelumnya sulit untuk dilakukan, sebab pada Januari dan Februari 2025, BP-AKR mengalami keterbatasan stok yang sempat menghambat operasional beberapa SPBU.
“Kalau misalnya dari konsumsi normal agak sulit dibandingkan ya, karena dari bulan Januari, Februari itu memang kami ada keterbatasan stok. Jadi memang waktu itu sempat ada beberapa lokasi yang juga tidak bisa beroperasi secara full,” kata dia.
Memasuki periode mudik Lebaran, Vanda menyampaikan bahwa BP telah memastikan ketahanan stok BBM. Pengadaan stok, kata dia, telah diperhitungkan dengan matang untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi.
“Nah, untuk saat ini, kalau misalnya kami lihat dari sisi ketahanan stok, dari pengiriman kami yang terakhir gitu ya, itu sudah mencukupi sampai Lebaran gitu," kata Vanda.
Vanda menambahkan, pola konsumsi selama Lebaran kemungkinan akan berbeda di tiap daerah. Ia merujuk pada pola konsumsi BBM di Jakarta yang diperkirakan menurun seiring dengan banyaknya masyarakat yang mudik.
“Tetapi, kami rasa untuk yang di luar Jakarta pasti akan meningkat,” ucapnya.