Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mark Carney, Eks Bos Bank Sentral yang Bakal Pimpin Kanada Perang Dagang Lawan AS

Mark Carney pernah menjabat sebagai Gubernur bank sentral Kanada pada 2008—2013 dan sempat memegang posisi yang sama di Bank of England (BOE) pada 2013—2020.
Pemimpin Partai Liberal Kanada Mark Carney berpidato dalam pengumuman pemimpin partai tersebut di Ontario, Kanada pada Minggu (9/3/2025) waktu setempat. / Bloomberg-David Kawai
Pemimpin Partai Liberal Kanada Mark Carney berpidato dalam pengumuman pemimpin partai tersebut di Ontario, Kanada pada Minggu (9/3/2025) waktu setempat. / Bloomberg-David Kawai

Bisnis.com, JAKARTA – Mark Carney menggantikan Justin Trudeau sebagai perdana menteri Kanada usai dirinya memenangkan pilihan untuk menjadi pemimpin partai yang berkuasa, Partai Liberal.

Melansir Reuters pada Senin (10/3/2025), Carney (59 tahun) meraih 86% suara untuk mengalahkan mantan Menteri Keuangan Chrystia Freeland dalam pemilihan yang diikuti oleh kurang dari 152.000 anggota partai.

Mark Carney dikenal sebagai mantan gubernur bank sentral dengan pengalaman menangani krisis. Kini, ia menghadapi ujian terberat dalam kariernya: memandu Kanada melewati badai perang dagang dengan pemerintahan Amerika Serikat (AS) di bawah Donald Trump.

Carney pernah menjabat sebagai Gubernur Bank Sentral Kanada pada 2008—2013 lalu. Carney juga sempat memegang posisi yang sama di bank sentral Inggris, Bank of England (BOE) pada 2013—2020.

Partai Liberal menunjuk Carney sebagai penerus Justin Trudeau pada Minggu setelah ia menang dalam pemilihan internal. Trudeau mengundurkan diri Januari lalu setelah hampir satu dekade memimpin, di tengah anjloknya popularitasnya.

Carney merupakan pendatang baru di dunia politik. Dia berhasil menembus batasan tradisional berkat latar belakangnya sebagai bankir kawakan dan citranya yang terpisah dari Trudeau. Carney mengklaim hanya dirinya yang cukup berpengalaman menghadapi Trump.

"Saya tahu cara mengelola krisis... Dalam situasi seperti ini, Anda butuh pengalaman dan keterampilan negosiasi," ujarnya dalam debat kepemimpinan bulan lalu.

Lahir di Fort Smith, Wilayah Barat Laut, Carney menempuh pendidikan di Harvard dan sempat menjadi penjaga gawang tim hoki es universitasnya. Ia mengantongi dukungan terbesar dari internal partai serta dana kampanye tertinggi di antara empat kandidat Liberal lainnya.

Jika resmi dilantik, Carney akan menjadi perdana menteri pertama Kanada tanpa pengalaman di parlemen maupun kabinet. Strateginya dalam menghadapi kebijakan tarif Trump mencakup langkah balasan setara serta diversifikasi hubungan dagang dalam jangka menengah.

Dalam pemilu mendatang yang dijadwalkan sebelum 20 Oktober, Partai Liberal akan bertarung melawan oposisi utama, Partai Konservatif, yang dipimpin oleh Pierre Poilievre—politikus kawakan dengan pengalaman internasional yang minim.

Berbeda dengan Poilievre, Carney punya rekam jejak global. Ia bekerja di Goldman Sachs selama 13 tahun sebelum ditunjuk sebagai Wakil Gubernur Bank Sentral Kanada pada 2003. Ia sempat bertugas di Kementerian Keuangan sebelum kembali sebagai gubernur bank sentral pada 2008, saat usianya baru 42 tahun.

Diincar Bank of England

Carney mendapat pujian atas kepemimpinannya dalam menghadapi krisis keuangan global. Ia menciptakan skema pinjaman darurat dan memberikan panduan eksplisit tentang kebijakan suku bunga rendah untuk menjaga stabilitas ekonomi.

Rumor beredar bahwa ia akan berkarier di dunia politik bersama Partai Liberal. Namun kala Carney menanggapi menolak dengan tegas. "Mengapa saya tidak menjadi badut sirkus?" katanya kepada seorang wartawan pada tahun 2012 ketika ditanya tentang kemungkinan ambisi politik.

Pada 2013, Bank of England merekrutnya, menjadikannya gubernur pertama non-Inggris dalam sejarah tiga abad bank sentral itu. Menteri Keuangan Inggris saat itu, George Osborne, bahkan menyebutnya sebagai "gubernur bank sentral terbaik di generasinya."

Namun, masa jabatan Carney di Inggris penuh tantangan. Ia harus menghadapi inflasi nol, ketidakpastian politik akibat Brexit, dan kritik terhadap kebijakan komunikasinya. Strateginya dalam memberikan panduan arah suku bunga sering kali dianggap sebagai janji mutlak oleh media dan politisi, membuatnya dijuluki "pacar yang tak bisa diandalkan" oleh legislator Partai Buruh Pat McFadden.

Saat poundsterling anjlok setelah hasil referendum Brexit diumumkan pada 2016, Carney segera tampil di televisi untuk menenangkan pasar dan menegaskan bahwa bank sentral siap menggelontorkan likuiditas jika diperlukan.

"Mark memiliki kombinasi langka antara tangan dingin seorang bankir sentral dan wawasan reformis seorang politisi," ujar executive chairman Santander Ana Botin kepada Reuters.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper