Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menyebut kehadiran 70.000 Koperasi Desa Merah Putih bisa menjadi instrumen untuk memutus jeratan masyarakat dari rentenir, tengkulak, hingga pinjaman online alias pinjol.
Terlebih, Budi Arie menyampaikan bahwa keberadaan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih memiliki tujuan mulia, yakni memutus mata rantai kemiskinan di desa dan untuk mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat di desa.
“Rentenir, tengkulak, dan pinjaman online [pinjol] ini menjadi sumber kemiskinan di desa, karena koperasi desa ada salah satu unit koperasi simpan pinjam sehingga masyarakat akan terbantu dari sisi pendanaan dan tidak terjerat lingkaran setan itu,” kata Budi Arie dalam keterangannya, dikutip pada Sabtu (8/3/2025).
Dia juga menegaskan rencana pembentukan Kopdes Merah Putih untuk kepentingan dan kemajuan masyarakat di pedesaan.
Adapun, proses peluncuran Kopdes Merah Putih ini rencananya akan dilakukan pada 12 Juli 2025 mendatang, atau saat peringatan Hari Koperasi Nasional.
Dalam hal skema pembentukan koperasi, Budi menyampaikan Kemenkop akan melakukan dengan tiga pendekatan. Pertama, membangun koperasi baru. Kedua, merevitalisasi koperasi existing. Ketiga, membangun serta mengembangkan koperasi yang sudah ada.
Baca Juga
Nantinya, Budi menjelaskan Kopdes Merah Putih akan melakukan pengelolaan pada outlet atau gerai sembako, outlet gerai obat murah, apotek desa, outlet kantor koperasi, outlet usaha pinjam koperasi, outlet klinik desa, cold storage, hingga distribusi logistik.
Di samping itu, dia juga memastikan dalam beberapa hari ke depan pemerintah pusat akan melakukan dialog dengan para kepala desa. Salah satu yang dibahas adalah terkait pemberdayaan masyarakat desa melalui Kopdes Merah Putih.
“Kami diundang rapat dengan Pak Presiden untuk membahas mengenai Koperasi Desa Merah Putih, termasuk membahas bagaimana rencana ini bisa disosialisasikan kepada desa-desa di seluruh Indonesia,” pungkasnya.