Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan memantau harga ikan kakap, kembung, hingga cumi-cumi di tingkat produsen atau nelayan. Ini seiring dengan ditemukannya peningkatan konsumsi ikan di sembilan provinsi di Indonesia.
Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP Lotharia Latif mengatakan sembilan provinsi dengan peningkatan konsumsi ikan di bulan Ramadan.
“Karena memang masyarakatnya mengkonsumsi ikan cukup tinggi, sehingga kita perlu antisipasi,” kata Lotharia dalam konferensi pers, Jakarta, Rabu (5/3/2025).
Misalnya saja di DKI Jakarta, berdasarkan data KKP, harga rata-rata ikan cakalang di tingkat nelayan naik Rp3.100 menjadi Rp16.500 per kilogram. Begitu pula dengan yang terjadi di Maluku, harga rata-rata ikan cakalang melambung Rp11.000 menjadi Rp25.000 per kilogram.
Menurutnya, kenaikan harga rata-rata ikan ini disinyalir karena kebutuhan konsumsi yang juga tinggi. Untuk itu, Lotharia mengungkap bahwa setidaknya ada tujuh jenis ikan yang menjadi perhatian KKP.
“Ada tujuh ikan yang menjadi perhatian kita, yang ini memang perlu kita stabilkan, [mulai dari] cakalang, cumi-cumi, kakap, ikan kembung, layang, tongkol, dan tuna. Inilah yang memang mendominasi untuk perlu kita lakukan pemantauan, mulai dari harga di produsen sampai nanti harga yang dipantau oleh Dirjen PDS,” bebernya.
Baca Juga
Namun demikian, Lotharia menyampaikan juga terdapat beberapa jenis ikan yang mengalami penurunan harga, seperti ikan kakap yang turun Rp5.000 menjadi Rp25.000 per kilogram.
“Kalau misalnya turunnya drastis sekali, juga kita lihat apa persoalannya. Atau naik sekali, ya apa persoalan yang di sana,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan ketersediaan ikan konsumsi aman jelang Ramadan dan Idulfitri 1446 Hijriah/2025 Masehi.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan, KKP telah menghitung prognosa produksi ikan di Januari-Maret 2025. Tercatat, produksi ikan pada periode tersebut diperkirakan sebesar 3,06 juta ton.
"Kami telah menghitung prognosa produksi ikan dari Januari - Maret 2025 sebesar 3,06 juta ton dengan rincian produksi ikan budidaya sebesar 1,59 juta ton dan 1,47 juta ton produksi ikan tangkap," ungkap Trenggono dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, di Kompleks Parlemen, Kamis (27/2/2025).
Trenggono mengatakan, KKP juga telah melakukan identifikasi terhadap wilayah-wilayah yang rawan kekurangan pasokan ikan.
Selain itu, pihaknya juga mengidentifikasi preferensi jenis konsumsi ikan di masing-masing lokasi meliputi Jakarta, Surabaya, Palembang, Bandar Lampung, Makassar, Ambon, dan Banjarmasin.
Berdasarkan hasil analisis tersebut dan dengan mempertimbangkan ketersediaan dan kebutuhan di masing-masing wilayah sentra produksi, KKP optimistis kebutuhan ikan konsumsi aman selama periode Ramadan dan Idulfitri berlangsung.