Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Komentar Luhut soal Danantara: Temasek Kagum, Abu Dhabi Mau Investasi US$10 Miliar

Luhut mengaku bahwa Temasek memberikan pujian kepada Danantara atas pengonsolidasian aset ratusan miliar dolar AS.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat membuka Bali International Air Show 2024. / dok Kemenko Marves
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat membuka Bali International Air Show 2024. / dok Kemenko Marves

Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan dirinya optimistis dengan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara, yang mendapatkan pujian dari Temasek—perusahaan investasi global yang berpusat di Singapura.

Luhut menyampaikan Temasuk melakukan kunjungan ke kantornya tadi malam, Selasa (18/2/2025), dan bertanya terkait Danantara.

“Mereka juga terkagum-kagum kita bisa mengkonsolidasikan aset negara yang nilainya bisa beberapa ratus miliar dolar, saya kira itu dividen saja. Kalo Kita buat untuk investasi kita bisa generate sampai US$25 miliar,” ujarya dalam Kumparan The Economic Insights 2025, Rabu (19/2/2025). 

Hal yang menjadi penting, kata Luhut, pemerintah sekarang tengah menyiapkan proyek-proyek yang akan menjadi sasaran investasi Danantara. 

Mulai dari potensi 2,2 juta hektare rumput laut atau seaweed yang mampu menyerap jutaan lapangan kerja, potensi energi hijau atau green energy sebesar 60—70 gigawatt, genome sequencing, dan artificial intelligence(AI). 

Selain itu, potensi proyek yang akan diinvestasikan dari Danantara mengenai hilirisasi mineral kritis serta di sektor perikanan hingga lobster.

“Kita tidak perlu bercapek-capek cari uang karena Danantara juga menjadi sumber finance di situ, tentu kita bikin hitung yang cermat. Itu makanya saya lihat pengurus-pengurus danantara itu harus betul-betul orang yang profesional dan mereka punya kewenangan joint venture,” lanjutnya. 

Luhut menekankan bahwa Danantara yang memiliki kewenangan joint venture tersebut membuat manajemennya menjadi transparan.

Dirinya juga menuturkan bahwa Abu Dhabi berkeinginan untuk bekerja sama dengan BPI Danantara terkait peluang investasi energi baru terbarukan (EBT).

“Saya bilang 10 gigawatt tadi Abu Dhabi bawa masuk untuk renewable energy. Itu kan US$10 miliar, belum lagi yang lain,” jelasnya. 

Pada hari sebelumnya pun Luhut telah menyampaikan terkait keinginan pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) tersebut.

Dirinya pun telah berbicara dengan Menteri Industri dan Energi UAE Suhail dari Abu Dhabi, mereka sangat menyadari tentang keberadaan Danantara dan ingin segera joint venture dengan Danantara. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper