Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan volume impor kurma menjelang momentum Ramadan 2025. Adapun, volume impor kurma melonjak lebih dari dua kali lipat pada Januari 2025.
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan bahwa impor kurma mencapai 16.426 ton pada Januari 2025, dengan nilai US$20,68 juta atau sekitar Rp335,37 miliar (asumsi kurs Rp16.220 per dolar AS).
Jika dibandingkan dengan Desember 2024, volume impor kurma hanya mencapai 10.555 ton. Ini artinya, impor kurma melonjak 55,62% secara bulanan (month-to-month/mtm) pada Januari 2025.
Amalia mengungkap kurma yang diimpor Indonesia didominasi dari Mesir dengan kontribusi sebesar 61,8% dari total impor pada Januari 2025.
“Kalau kita lihat dari negara asalnya, impor kurma terbesar berasal dari Mesir sebanyak 10,15 ribu ton dengan kira-kira share 61,8% terhadap total impor kurma Indonesia,” kata Amalia dalam rilis BPS, Senin (17/2/2025).
Menyusul, Arab Saudi dengan volume impor mencapai 1.880 ton kurma atau share 11,42%. Serta, Uni Emirat Arab (UEA) sekitar 1.760 ton kurma dengan share sebesar 10,71%.
Baca Juga
Amalia menyebut bahwa tren impor kurma mulai merangkak naik dalam beberapa bulan terakhir menjelang periode Ramadan dan Hari Raya Idulfitri atau Lebaran 2025.
“Dilihat dari trennya, impor kurma mulai meningkat sekitar lima bulan menjelang periode Ramadan dan Lebaran,” pungkasnya.