Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mentan Amran Janjikan Beragam Insentif Demi Tarik Investor Vietnam

Amran akan memberikan sejumlah insentif mulai dari pembebasan bea impor hingga skema pendanaan agar Vietnam tertarik berinvestasi di Indonesia
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman usai mengadakan pertemuan dengan Dewan Pengawas (Dewas) dan Direksi Perum Bulog di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta Selatan, Minggu (9/2/2025). / Bisnis -  Ni Luh Anggela
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman usai mengadakan pertemuan dengan Dewan Pengawas (Dewas) dan Direksi Perum Bulog di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta Selatan, Minggu (9/2/2025). / Bisnis - Ni Luh Anggela

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pertanian (Kementan) akan memberikan berbagai insentif kebijakan untuk mendukung investasi asing di sektor susu dalam negeri, khususnya TH Group Vietnam.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan, sejumlah insentif siap diberikan mulai dari pembebasan bea impor untuk ternak dan peralatan industri susu, hingga skema pendanaan dengan bunga kompetitif serta asuransi usaha peternakan.

“Pemerintah siap memberikan berbagai insentif kebijakan,” kata Amran dalam keterangannya, Jumat (14/2/2025).

Kementan juga telah menyiapkan tiga lokasi strategis yang bisa dimanfaatkan untuk investasi peternakan susu skala besar. Tiga lokasi itu yakni Wajo-Sidrap, Sulawesi Selatan; Barito Utara-Barito Selatan, Kalimantan Tengah, dan Poso (Lembah Napu), Sulawesi Tengah.

Amran juga memastikan infrastruktur pendukung seperti akses jalan, listrik, air bersih, serta layanan kesehatan dan pendidikan bagi pekerja di kawasan peternakan.

“Keberhasilan investasi industri susu tidak hanya bergantung pada lahan, tetapi juga infrastruktur yang memadai,” ujarnya.

Dia menuturkan, Indonesia memiliki kebutuhan susu dan daging sapi yang cukup besar. Saat ini, produksi susu segar dalam negeri hanya mampu memenuhi sekitar 20% dari kebutuhan nasional, dengan defisit mencapai 4,9 juta ton.

Kebutuhan semakin meningkat seiring adanya program makan bergizi gratis dari pemerintah baru. Tambahan kebutuhan susu segar mencapai 3,6 juta ton.

Menurutnya, Indonesia harus bisa mengerek kapasitas produksi susu dan daging sapi, yakni sekitar 4,9 juta ton untuk susu segar dan 0,83 juta ton untuk daging sapi.

“Dengan tambahan kebutuhan dari program makan bergizi gratis, kekurangan produksi menjadi 8,5 juta ton untuk susu segar dan 0,88 juta ton untuk daging sapi,” ungkapnya.

Untuk itu, pemerintah terus mendorong masuknya investasi asing untuk peternakan sapi. Upaya ini merupakan salah satu langkah pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan.

Adapun, Kementan tahun ini menargetkan bisa mendatangkan 200.000 ekor sapi perah dan 200.000 ekor pedaging. 

Amran mengharapkan, kerja sama investasi antara Indonesia dan TH Group Vietnam dapat segera terealisasi seiring adanya pertemuan Indonesia dengan Chairman TH Group Vietnam Thai Huong, pada Kamis (13/2/2025) di Jakarta.

Dengan begitu, kerja sama ini dapat meningkatkan produksi susu dalam negeri serta memperkuat ketahanan pangan nasional.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper