Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Kabur Gegara Premanisme Ormas, Menteri Rosan Bilang Begini

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani menilai aksi premanisme ormas yang di kawasan industri dapat ditangani dengan mediasi.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani usai bertemu dengan Tim Apple Inc. dari kantor pusat Amerika Serikat (AS) di kantor BKPM, Gator Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (7/1/2025)/Bisnis-Annasa Rizki Kamalina.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani usai bertemu dengan Tim Apple Inc. dari kantor pusat Amerika Serikat (AS) di kantor BKPM, Gator Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (7/1/2025)/Bisnis-Annasa Rizki Kamalina.

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menilai aksi 'premanisme' organisasi masyarakat (ormas) yang menghalangi investor beroperasi di kawasan industri dapat ditangani dengan mediasi dan diskusi dua arah. 

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani mengatakan, dalam situasi tersebut penting untuk investor membuat komunitas dengan masyarakat setempat sehingga komunikasi dan hubungan baik terjalin. Hal ini dapat mengoptimalkan investasi yang masuk. 

"Kalau saya lihatnya, perlu ada ini aja, ada komunitas diskusi yang lebih baik lah yang penting dengan investasi ini masuk, kalau semua lancar, semuanya damai dan itu kan juga menciptakan lapangan pekerja di situ," kata Rosan kepada wartawan, dikutip Rabu (12/2/2025). 

Tak hanya lapangan pekerjaan yang tercipta dan menyerap tenaga kerja masyarakat sekitar, Rosan juga melihat investasi di kawasan industri maupun kawasan ekonomi khusus (KEK) dapat menciptakan titik perekonomian baru di suatu wilayah. 

"Jadi penduduk sekitar bisa mempunyai misalnya restoran, mempunyai penginapan yang bisa disewakan pada para pekerja-pekerjanya jadi menurut kami ya community-nya, diskusinya perlu ini," jelasnya. 

Sebelumnya, Himpunan Kawasan Industri (HKI) mengeluhkan sikap 'premanisme' dari sejumlah ormas yang kian mengganggu keamanan dan menghalangi aktivitas produksi di kawasan industri. Bahkan, tak sedikit investor yang telah mengadukan kondisi tersebut ke Presiden Prabowo Subianto. 

Ketua Umum HKI Sanny Iskandar mengatakan beberapa kali ormas melakukan demo di dalam kawasan industri dan menghalangi operasional pabrik. Pihaknya telah meminta bantuan aparat keamanan setempat, namun belakangan hal tersebut tak lagi mempan. 

"Surat-surat dari pengelola kawasan kayanya sudah kurang mempan, akhirnya beberapa investor akhirnya nulis surat langsung ke Presiden, ketemu Presiden, ini beberapa tenan kita dalam kawasan, kemarin juga ada yang langsung ke BKPM minta jaminan keamanan," kata Sanny di Jakarta, Kamis (6/2/2025). 

Keamanan di kawasan industri maupun berbagai wilayah lain di mana industri berkembang kini banyak menjadi sasaran ormas, seperti di kawasan industri Bekasi, Karawang, Batam, hingga wilayah Jawa Timur. 

Sanny menyebut, beberapa pabrikan di dalam kawasan industri kena segel dan dikudeta, hingga kontainer dari pabrik yang tak bisa keluar. Ormas tersebut melakukan demonstrasi lantaran meminta 'jatah' dalam pembangunan atau aktivitas pabrik.

"Yang mereka inginkan itu supaya terkait dengan pabrik, dia kan butuh transportasi, katering, mau bangun perluasan pabrik, mau beli bahan baku atau keluarin barang, mereka itu minta diserahkan ke mereka," ujarnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper