Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kadin Beberkan Peluang & Tantangan Dunia Usaha pada 2025

Kadin Indonesia menekankan pentingnya kebijakan ekonomi yang kondusif menjadi kunci penting dalam menjawab sederet tantangan dunia usaha pada 2025.
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid/Bisnis-Abdurachman
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid/Bisnis-Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengungkap sederet peluang yang bisa ditangkap pemerintah pada 2025, di tengah berbagai tantangan yang menyelimuti, baik dari dalam maupun luar negeri.

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid menyebut, komunikasi dan kolaborasi dalam mendukung terciptanya kerangka kebijakan yang kondusif serta menarik bagi investor merupakan salah satu bentuk penting sinergi pemerintah dan dunia usaha dalam rangka mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional.

Arsjad juga meyakini target pertumbuhan 2024-2029 sebesar 8% dapat tercapai melalui optimalisasi prioritas pembangunan yang dilakukan secara bergotong royong antara pemerintah, swasta, serta seluruh pemangku kepentingan lain.

“Untuk mencapai target pertumbuhan 8%, perlu keselarasan dan sinergi berbagai pihak, khususnya pemerintah dan dunia usaha,” kata Arsjad melalui keterangan tertulis, dikutip pada Selasa (31/12/2024).

Di sisi lain, Arsjad juga mengungkap masih adanya berbagai tantangan pembangunan, baik dari dalam maupun luar negeri pada 2025. Misalnya saja, seperti kondisi geopolitik global yang meningkatkan risiko ketidakpastian.

Arsjad memandang kondisi ini sekaligus berdampak terhadap kestabilan rantai pasok, harga minyak dunia, dan fluktuasi nilai tukar.

Di samping itu, beberapa tantangan yang dihadapi dunia usaha saat ini adalah turunnya jumlah kelas menengah di Indonesia yang diikuti oleh pelemahan daya beli, meningkatnya jumlah pengangguran, serta melemahnya sektor industri padat karya pada 2024.

Untuk itu, menurutnya, kebijakan ekonomi yang kondusif menjadi kunci penting dalam menjawab sederet tantangan dunia usaha.

Lebih lanjut, Arsjad menuturkan bahwa kebijakan terkait pajak, upah minimum, nilai tukar termasuk kebijakan devisa hasil ekspor, pengamanan rantai pasok, hilirisasi, serta sinergi BUMN dan swasta merupakan beberapa kebijakan diharapkan menjadi perhatian pemerintah pada 2025.

“Dan perumusannya dilakukan melalui dialog yang lebih erat dengan dunia usaha,” ujarnya.

Arsjad menambahkan, kunci penting untuk menarik investasi asing ke Indonesia adalah dengan menciptakan kerangka kebijakan yang kondusif. Hal ini, sambung dia, menjadi bagian penting dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi pada 2025.

“Peran Kadin Indonesia untuk mendorong investasi sangat penting. Peran swasta harus lebih besar agar mampu menarik lebih banyak investasi sehingga kontribusinya pada PDB [produk domestik bruto] lebih dari 29%,” tuturnya.

Sementara itu, Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ariyo DP Irhamna memandang sinergi antara pemerintah dan dunia usaha harus diperkuat pada 2025.

Menurutnya, kontribusi sektor swasta sangat krusial untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

“Kontribusi sektor swasta perlu ditingkatkan sehingga pemerintah harus membuka lebih banyak peluang untuk berkolaborasi dalam menghadapi tantangan ekonomi 2025,” ujar Ariyo.

Ariyo menilai peningkatan penanaman modal asing (PMA) merupakan peluang besar. Namun, jika tidak diimbangi dengan pertumbuhan investasi domestik dan inovasi berbasis R&D yang sesuai dengan kebutuhan dalam negeri, maka daya saing usaha lokal akan tertekan.

“Investasi perlu melibatkan partisipasi aktif pelaku usaha, termasuk UMKM, sehingga selain menciptakan peluang kerja, juga mendorong pengembangan ekonomi lokal dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut Ariyo, faktor inovasi juga sangat penting. Dalam hal ini, pemerintah perlu melibatkan pelaku usaha dalam mendukung penggunaan hasil riset dalam negeri sesuai kebutuhan pasar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper