Bisnis.com, JAKARTA - PT Suryacipta Swadaya, anggota grup PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) mencatat penjualan lahan industri di kawasan industri Suryacipta City of Industry – Karawang maupun Subang Smartpolitan melesat hingga 2.706% pada kuartal III/2024 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
GM Sales & Tenant Relations Suryacipta Swadaya Binawati Dewi mengatakan, pertumbuhan investasi yang signifikan tersebut ditopang masuknya industri manufaktur, terlebih di kawasan Subang Smartpolitan.
"Pada Q3 2024, peningkatan penjualan lahan mencapai 2.706,3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya," kata Binawati kepada Bisnis, dikutip Jumat (13/12/2024).
Dia menuturkan, kinerja penjualan lahan industri di kawasan Subang Smartpolitan hingga saat ini menunjukkan tren yang positif. Total penjualan lahan di kawasan tersebut hingga saat ini telah mencapai 140 hektare.
Sementara itu, pada kuartal III/2023, penjualan lahan Suryacipta Swadaya, khususnya di Subang Smartpolitan tercatat hanya mencapai 2 hektare. Peningkatan pesat tahun ini antara lain ditopang pembangunan industri Sanwa Musen, Vision, BYD, dan Kids Play Indonesia.
"Kami mencatat adanya peningkatan minat dari berbagai sektor industri manufaktur, terutama di bidang otomotif, garmen dan tekstil. Inquiries ini datang dari dalam dan luar negeri, mayoritas berasal dari Tiongkok," jelasnya.
Baca Juga
Menurut Binawati, peningkatan tersebut ditopang oleh beberapa faktor, seperti dukungan pemerintah melalui berbagai kebijakan insentif dan kemudahan berusaha.
Tak hanya itu, kawasan tersebut juga dilengkapi infrastruktur seperti Jalan Tol Akses Patimban yang akan beroperasi awal 2026, Pelabuhan Patimban, Jalan Tol Cipali dan Bandara Internasional Kertajati.
"Hal ini telah menciptakan iklim investasi yang sangat kondusif di kawasan Subang Smartpolitan," imbuhnya.
Di sisi lain, pihaknya tak melihat kontraksi manufaktur terjadi lantaran di kawasan industri tersebut justru industri tumbuh signifikan. Terlebih kehadiran perusahaan-perusahaan terkemuka seperti BYD, Sanwa Musen, dan Kids Play Indonesia, serta minat investasi dari beberapa perusahaan lainnya.
Dia meyakini minat tersebut menjadi bukti nyata kepercayaan investor terhadap potensi jangka panjang di kawasan ini.
"Melihat adanya sedikit kenaikan PMI [Purchasing Managers Index manufaktur] pada bulan November, kami juga optimistis adanya indikasi perbaikan dalam beberapa aspek produksi dan permintaan, yang dapat menjadi sinyal positif bagi investor untuk melakukan ekspansi di masa depan," terangnya.
Lebih lanjut, Suryacipta Swadaya berkomitmen untuk ikut berkontribusi dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% sebagaimana dicanangkan pemerintah.
Setidaknya ada empat strategi yang akan dilakukan yaitu aktif menarik investor potensial, baik lokal maupun asing, pengembangan infrastruktur yang mumpuni berbasis IoT, serta menggunakan energi bersih di kawasan, fokus industri bernilai tambah ekonomis, serta membangun sinergi dengan pemerintah.