Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menargetkan penanganan darurat pascabencana banjir dan longsor di wilayah Sukabumi, Jawa Barat rampung pada 2 minggu ke depan.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Menteri PU, Diana Kusumastuti usai melakukan peninjauan ke beberapa titik terdampak banjir dan longsor pada Sabtu (7/12/2024).
"Tadi saya sampaikan untuk sementara 2 minggu selesai, tetapi kalau untuk permanen ya mungkin butuh waktu, karena harus gambar dulu perencanaannya, butuh lelang dan sebagainya,” jelasnya dalam keterangan resmi, Minggu (8/12/2024).
Di samping itu, Diana juga mengaku saat ini pihaknya tengah fokus melakukan penanganan tanggap darurat membuka akses jalan yang tertutup. Hal itu dilakukan guna memperlancar kembali arus logistik hingga BBM yang sempat tersendat.
Apabila hal itu sepenuhnya telah tertangani, maka Kementerian PU bersama pemerintah daerah setempat bakal berkolaborasi melakukan penanganan permanen.
"Untuk penanganan permanen kita sudah hitung-hitung, kita fokus pada penanganan tanggap darurat dulu membuka akses untuk mengalirkan logistik, termasuk tadi yang disampaikan BBM.,” tandasnya.
Baca Juga
Adapun, sejumlah lokasi yang terdampak bencana banjir dan longsor Sukabumi di antaranya Pelabuhan Perikanan Nusantara. Di mana, lokasi itu merupakan hilir Sungai Cipalabuhan yang terjadi pendangkalan sehingga perlu dilakukan pengerukan sedimen oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Ditjen Sumber Daya Air.
Sementara itu, untuk sungai sungai lainnya akan segera ditangani darurat bersama pemerintah provinsi dan kabupaten setelah akses jalannya bisa dilalui.
Kemudian, ada pula ruas Jalan Nasional ruas Cikembang-Bagbagan-Batas Banten dan ruas Jalan Bagbagan-Jampang Kulon. Pada kedua ruas tersebut terdapat 44 titik pohon tumbang, tanah longsor, dan jalan retak.
"Saat ini sudah selesai dikerjakan pembersihan material longsor, penanganan pohon tumbang, dan penanganan darurat tanah longsor dengan ditutup terpal untuk menahan air. Sudah ada 37 titik sudah fungsional dari 44 titik tadi, sisanya 7 titik belum fungsional karena karena akses belum terbuka," pungkas Diana.