Bisnis.com, JAKARTA - Holding BUMN pertambangan MIND ID memastikan utang untuk mengambil alih saham mayoritas PT Freeport Indonesia (PTFI) senilai US$3,8 miliar telah lunas.
Berdasarkan catatan Bisnis, pada 2018, Indonesia melalui PT Inalum, membayar US$3,85 miliar atau setara Rp56 triliun kepada Freeport McMoRan Inc. (FCX) dan Rio Tinto, untuk membeli sebagian saham FCX dan hak partisipasi Rio Tinto di PTFI sehingga kepemilikan saham Inalum di PTFI meningkat dari 9,36% menjadi 51,23%.
Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso mengatakan, pembayaran akuisisi saham tersebut dilakukan lewat pinjaman dan telah dikembalikan oleh PTFI melalui pembayaran dividen.
"Jadi kita dulu mengambil pinjaman sebesar US$3,8 miliar, tapi alhamdulillah Pak Tony [Direktur Utama PT Freeport Indonesia] sudah mengembalikan dividen melebihi pinjaman yang kita ambil pada saat itu," kata Hendi dalam RDP Komisi XII, Rabu (4/12/2024),
Hendi menuturkan bahwa belanja modal MIND ID bersama anak usahanya tidak pernah menggunakan anggaran negara melalui penyertaan modal negara (PMN) maupun subsidi. Pasalnya, kinerja pendapatan anak usaha dinilai mumpuni.
Anggaran belanja modal dikumpulkan dari pendanaan anak usaha di bidang tambang mulai dari PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Freeport Indonesia (PTFI), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Inalum, hingga PT Timah Tbk.
Baca Juga
Lebih lanjut, dia juga menuturkan bahwa kondisi keuangan sangat baik yang terceminkan dari rasio utang terhadap ekuitas utang terhadap pendapatan yang sehat.
"Jadi uang untuk kita menambah misalnya pinjaman itu sangat besar karena rasio kami sangat sehat dan kami tidak akan membebani negara," imbuhnya.
Sementara itu, pemeritnah tengah mengupayakan tambahan 10% dari PTFI dan dapat diperoleh secara gratis untuk Indonesia. Adapun, tambahan saham tersebut merupakan sebagai syarat perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) PTFI.
Ditemui terpisah, Direktur Utama PTFI Tony Wenas mengatakan negosiasi divestasi saham 10% PTFI kepada holding BUMN tambang MIND ID masih berlangsung.
"Masih dibicarakan," ujarnya saat ditemui di Kompleks DPR RI, Rabu (4/12/2024).