Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Antam (ANTM) Pastikan Proyek Smelter Nikel Bareng CATL Mulai Awal 2025

Antam (ANTM) memastikan proyek smelter nikel RKEF dan HPAL bersama konsorsium asal China, CATL akan dimulai pada awal 2025
Ilustrasi pekerja melakukan proses pemurnian dari nikel menjadi feronikel di fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) Pomalaa./JIBI-Nurul Hidayat
Ilustrasi pekerja melakukan proses pemurnian dari nikel menjadi feronikel di fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) Pomalaa./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - PT Aneka Tambang Tbk. atau Antam (ANTM) memastikan proyek smelter nikel RKEF dan HPAL bersama dengan konsorsium asal China, Contemporary Amperex Technology Co. (CATL) akan dimulai pada awal tahun depan. 

Direktur Utama Antam Nicolas D. Kanter mengatakan, smelter nikel dengan teknologi rotary klin electric furnace (RKEF) segera dieksekusi pada kuartal pertama atau kedua 2025. Sementara itu, untuk smelter high pressure acid leaching (HPAL) pada kuartal ketiga tahun depan.

"Pembangunannya akan berjalan di 2025, tahun depan di-first kuartal kita akan jalan pembangunan [smelter] RKEF-nya, itu mungkin Q1 atau Q2. Kalau yang buat HPAL-nya mungkin di Q3-nya karena kan dia lebih belakangan," kata Nico saat ditemui di Kompleks DPR RI, Rabu (4/12/2024).  

Nico menegaskan bahwa hingga saat ini pihaknya masih menunggu overseas direct investment (ODI) atau persetujuan investasi dari pemerintah China terkait dengan kelanjutan proyek smelter tersebut. 

Adapun, menurut Nico, ODI dari China belum dikeluarkan dan tidak dapat dipaksakan. Dia memastikan tidak ada kendala persetujuan proyek dari konsorsium tersebut. 

"Itu kan kita sudah sampai di JV 3 kita lagi nunggu ODI approval buat RKEF nya baik itu RKEF untuk smelter maupun yang HPAL. Kita harapkan mestinya di akhir tahun ini, tapi sudah Desember," ujarnya. 

Untuk diketahui, emiten tambang pelat merah Antam memastikan perseroan mendapat porsi 30% di proyek smelter nikel bersama dengan konsorsium asal China. 

Diberitakan sebelumnya, Direktur Pengembangan Usaha Antam I Dewa Bagus Wirantaya menegaskan Antam bakal mengempit sebanyak 30% saham di usaha patungan proyek smelter HPAL bersama dengan konsorsium CATL. Sisanya atau mayoritas saham sebesar 70% bakal dipegang oleh konsorsium CATL.  

“Kita jalan dengan CATL progres perizinan kita lengkapi semua," kata Dewa saat ditemui di Jakarta, Kamis (21/11/2024). 

Emiten berkode saham ANTM tersebut sudah menunjuk BNP Paribas China sebagai lead arranger untuk menghimpun pendanaan perbankan pada proyek smelter nikel tersebut. 

Dewa mengatakan, perseroan tengah mengevaluasi kemampuan lender yang bakal ikut mendanai proyek smelter bersama dengan CATL.  


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper