Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPR Sahkan Revisi UU Pelayaran, Cek Poin Pentingnya

DPR mengesahkan revisi Undang-Undang Pelayaran atau Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (UU Pelayaran).
Kapal Tug Boat menarik Kapal KM Gunung Dempo yang akan melanjutkan pelayaran di Pelabuhan Makassar Sulawesi Selatan, Rabu (21/12/2022). Bisnis/Paulus Tandi Bone
Kapal Tug Boat menarik Kapal KM Gunung Dempo yang akan melanjutkan pelayaran di Pelabuhan Makassar Sulawesi Selatan, Rabu (21/12/2022). Bisnis/Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mengesahkan revisi Undang-Undang Pelayaran atau Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, pada Rapat Paripurna DPR RI ke-8 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2024-2025 di Gedung DPR RI Senayan, Jakarta, Senin (30/9/2024). 

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyambut baik pengesahan ini. Menhub berharap hal ini akan mewujudkan penyelenggaraan pelayaran yang lebih berdaulat dan berkeadilan, menciptakan biaya logistik yang lebih efektif dan efisien, serta memantapkan ketahanan nasional sebagai bagian dari sistem transportasi nasional. Perubahan ini juga nantinya akan memperkuat pemberdayaan pelayaran rakyat dan penerapan asas cabotage.

“Semua itu dapat terwujud melalui pemberdayaan pelayaran rakyat, penguatan asas cabotage, pengaturan kewajiban pelayanan publik, pemberian fasilitas pembiayaan dan perpajakan untuk pemberdayaan industri angkutan di perairan dan industri perkapalan, serta penyederhanaan birokrasi di bidang kepelabuhanan,” ujar Budi Karya.

Sebagaimana diketahui, DPR RI berinisiatif menyampaikan RUU tentang Perubahan Ketiga atas UU Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran kepada Presiden melalui surat Nomor B/7517/LG.01.01/7/2024 tanggal 4 Juli 2024.

Kemudian, pemerintah melakukan penyusunan pandangan melalui daftar inventarisasi masalah (DIM) dengan melibatkan kementerian/lembaga dan stakeholder terkait meliputi pelaku usaha, asosiasi, akademisi, serta praktisi.

“Saat ini UU Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran telah berusia 16 tahun sehingga diperlukan penyempurnaan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman,” kata Budi Karya.

Selanjutnya, pemerintah menyampaikan DIM RUU Pelayaran melalui surat presiden kepada Ketua DPR RI Nomor R-40/Pres/09/2024 tanggal 5 September 2024, yang di dalamnya juga menugaskan Menhub sebagai leading sector bersama menteri pertahanan, menteri hukum dan hak asasi manusia, menteri keuangan, menteri kelautan dan perikanan, serta menteri pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi sebagai wakil pemerintah. 

Berdasarkan hasil pembahasan panitia kerja pada 23-24 September 2024, terdapat 67 angka perubahan RUU Pelayaran dengan total 71 pasal yang memuat beberapa materi muatan baru maupun perubahan yang disepakati. 

Perubahan tersebut, antara lain penguatan regulasi pemberdayaan angkutan laut pelayaran rakyat, pengaturan kewajiban pelayanan publik, penguatan asas cabotage melalui pengaturan usaha patungan angkutan di perairan, pengaturan usaha jasa terkait sebagai usaha patungan, pemberian fasilitas pembiayaan dan perpajakan untuk pemberdayaan industri angkutan di perairan dan industri perkapalan, mengikutsertakan asosiasi penyedia jasa dan asosiasi pengguna jasa dalam penentuan besaran tarif jasa kepelabuhan yang diselenggarakan oleh badan usaha pelabuhan. 

Kemudian, revisi tersebut juga mengatur tentang tata kelola pendaftaran kapal usaha patungan (joint venture), tata kelola pelimpahan pemanduan dan pengaturan terkait penggunaan kapal tunda dalam pemanduan, penyederhanaan birokrasi di bidang kepelabuhanan, serta fungsi pengawasan pelayaran.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper