Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) bersiap mengembangkan industri sapi perah menyambut program susu gratis presiden terpilih sekaligus mengejar target swasembada susu pada 2029.
Dalam rangka mengejar target-target ini, Kementan salah satunya menggandeng investor asal Vietnam, TH Group yang rencananya bakal membangun industri susu di lahan Hak Pengelolaan Lahan (HPL) Badan Bank Tanah di Lembah Napu, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.
Lahan Badan Bank Tanah di Lembah Napu, Poso, yang diproyeksikan menjadi salah satu lokasi investasi pengembangan industri sapi perah, sesuai dengan kriteria.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, investor tertarik untuk berinvestasi di Lembah Napu, Kabupaten Poso.
“Kami mendapatkan arahan dari Bapak Presiden dan Bapak Presiden terpilih, untuk membangun peternakan, dairy cattle untuk produksi susu di sini" ujarnya, dikutip Jumat (27/9/2024).
Rencana investasi ini merupakan tindak lanjut kerja sama dari hasil lawatan Amran beberapa waktu lalu ke Vietnam. Bila investasi ini berjalan baik serta kebutuhan lahan terpenuhi, diproyeksikan dalam 3 sampai 5 tahun ke depan dapat memproduksi 1,8 juta ton susu per tahun.
Baca Juga
“Artinya, ini separuh dari total impor 3,7 juta ton susu per tahun. Kami memohon ke seluruh masyarakat Poso, Sulawesi Tengah, untuk mengawal dengan baik,“ katanya.
Sementara itu, Deputi Perencanaan Strategis dan Pengadaan Tanah, Perdananto Aribowo menegaskan, Badan Bank Tanah siap mendukung penuh pembangunan industri sapi perah dan industri pengolahan susu guna mendukung program dan kebijakan di bidang peternakan termasuk program minum susu gratis dari presiden terpilih Prabowo Subianto.
“Dari sisi Badan Bank Tanah, kami siapkan karpet merah melalui penyediaan lahan dengan kriteria yang sangat baik untuk rencana investasi pembangunan industri sapi perah ini. Ini tentu menjadi hal yang sangat baik dan berdampak positif bagi kemajuan ekonomi masyarakat Poso. Muaranya dapat meningkatkan kesejahteraan petani, menyerap tenaga kerja yang bisa mengurangi pengangguran dan juga mengurangi kemiskinan,“ papar dia.
Ari menyampaikan, HPL Badan Bank Tanah yang berada di Lembah Napu, Kabupaten Poso memenuhi beberapa kriteria yang dibutuhkan yaitu lahan dalam kondisi clean & clear, infrastruktur jalur logistik yang cukup memadai, dan letak geografis yang cukup terjangkau ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
Badan Bank Tanah memiliki aset persediaan lahan di Lembah Napu, Poso seluas 6.647 Ha. Dari luasan itu, seluas 1.550 Ha telah disediakan untuk reforma agraria. Lahan tersebut juga berada di atas ketinggian 1.100 MDPL, sehingga wilayah tersebut cocok untuk peternakan, perkebunan, pertanian dan lainnya.
Adapun, Sekretaris Daerah Poso, Heningsih menyambut baik investasi yang akan masuk di wilayah yang memiliki sejarah yang panjang serta keindahan alamnya yang memukau ini.
“Dengan masuknya investasi di daerah kami tentu akan membuka lapangan pekerjaan yang cukup besar. Dalam rangka menyambut investasi yang masuk di daerah kami, yang utama adalah jaminan keamanan, sehingga investor yang masuk tentunya akan nyaman berinvestasi,“ ucap dia.
Pemda Poso bersama Badan Bank Tanah, kata Heningsih, terus berkoordinasi dan berkolaborasi dalam rangka mendukung percepatan penanganan dan investasi di wilayah Poso, khususnya Lembah Napu.
Sementara itu, Ketua Lembaga Adat Pekurehuia Tawaelia, Hary Kobi menegaskan, masyarakat adat yang ada di wilayah Lembah Napu, khususnya di area HPL Badan Bank Tanah, mendukung sepenuhnya rencana investasi pengembangan industri sapi perah yang menjadi bagian dari program pemerintah.
“Investasi sangat dibutuhkan masyarakat disini. Kalau tidak ada investasi di sini kami akan terbelakang terus. Kami senang ketika ada program pemerintah,“ katanya.