Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal meresmikan Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Leuwikeris yang berlokasi di Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat pada hari ini, Kamis (29/8/2024).
Hal itu disampaikan oleh Corporate Secretary PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) Ermy Puspa Yunita yang menjelaskan bahwa bendungan ini nantinya mengaliri Daerah Irigasi (DI) Lakbok Utara seluas 6.600 hektare (ha) di Kabupaten Ciamis dan DI Manganti seluas 4.616 ha di Kabupaten Cilacap.
“Secara total Bendungan Leuwikeris akan menyuplai air irigasi ke 11.216 ha lahan pertanian,” ujarnya dalam keterangan resmi dikutip Kamis, (29/8/2024).
Adapun, daya tampung bendungan ini mencapai 81,44 juta meter kubik (m3) sehingga diklaim mampu menyediakan air baku sebesar 845 liter per detik bagi Kota Banjar, Kabupaten Tasikmalaya, dan Ciamis.
Manfaat lainnya, lanjut dia, bendungan setinggi 84,9 meter itu dapat mereduksi banjir periode 25 tahunan dari 509,7 m3 per detik menjadi 450,2 m3 per detik atau sebesar 11,7 persen. Bendungan ini pun, sambungnya, berpotensi menjadi sumber daya listrik untuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
Lebih lanjut, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy Elroy Koyari mengatakan, Bendungan Leuwikeris juga akan dimanfaatkan untuk mengairi daerah irigasi seluas 11,216 ha yang terbagi ke Daerah Irigasi (DI) Lakbok Utara di Ciamis seluas 6,600 ha dan DI Manganti di Cilacap seluas 4,616 ha.
Baca Juga
“Anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan Bendungan Leuwikeris sebesar Rp3,5 triliun. Untuk konstruksinya mulai dilakukan pada 2016 hingga 2024 dan terbagi menjadi tujuh paket pekerjaan,” jelas Elroy.
Sementara itu, pelaksanaan pembangunan Bendungan Leuwikeris dibagi dalam tujuh paket pekerjaan yang menjadi garis besar lingkup kegiatan.
Paket I dikerjakan oleh PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTPP) - PT Bahagia Bangun Nusa (KSO) untuk konstruksi tubuh bendungan utama (main dam), temporary cofferdam, dan fasilitas umum. Paket II oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) – PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) (KSO) untuk galian bangunan pelimpah (spillway).
Kemudian, Paket III dikerjakan oleh PT Hutama Karya (Persero) untuk pekerjaan galian terowongan pengelak (tunnel divertion), pembangunan jalan akses, dan Jembatan Citanduy. Paket IV dikerjakan oleh PT Waskita Karya - PT Hutama Karya - PT Basuki Rahmanta Putra (KSO) berupa pembetonan spillway dan pekerjaaan electrical serta hydromechanical, perkerasan jalan akses, dan pembangunan Jembatan Cihapitan.
Paket V dikerjakan oleh PT Waskita Karya - PT Adhi Karya (KSO) berupa pembetonan terowongan pengelak, penggalian shaft intake, dan pembangunan Jembatan Cikembang. Paket VI dan VII dikerjakan oleh PP-MARFRI-BAHAGIA BANGUNNUSA KSO untuk konstruksi tubuh bendungan utama (main dam) lanjutan, dan Intake.