Bisnis.com, JAKARTA — Google Indonesia mengakui adanya masalah teknis di layanan Google Business, yang menyeret 369 hotel menjadi korban pemalsuan data.
Berdasarkan unggahan di media sosial X (Twitter), Google Indonesia menyampaikan bahwa pihaknya telah mengetahui adanya isu di sejumlah Profil Bisnis. Hingga saat ini pihaknya masih terus bekerja untuk melawan kegiatan yang melanggar kebijakan perusahaan.
Perlu diketahui, Profil Bisnis merupakan alat gratis yang memungkinkan pengguna mengontrol bagaimana bisnis ditampilkan di Google Penelusuran dan Maps.
Dengan Profil Bisnis, pengguna bisa terhubung dengan pelanggan, mengunggah informasi baru, mencantumkan produk serta layanan, hingga menerima pesanan online.
“Kami memahami adanya isu terkait informasi pada Profil Bisnis. Kebijakan kami dengan jelas menyatakan bahwa usulan perubahan dari pengguna harus berdasarkan informasi yang sebenarnya dan tim kami bekerja sepanjang waktu untuk melawan aktivitas yang melanggar kebijakan,” tulis Google Indonesia di akun X, dikutip pada Rabu (14/8/2024).
Lebih lanjut, Google menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan perbaikan dan tengah dalam proses memulihkan informasi yang akurat.
Baca Juga
“Kami mengalami masalah teknis yang berdampak pada perubahan informasi pada sejumlah profil bisnis dan telah menerapkan perbaikan untuk mencegah terjadinya perubahan yang salah lagi. Kami juga dalam proses memulihkan informasi yang akurat,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi BS Sukamdani mengatakan bahwa hingga Senin (12/8/2024), hotel yang paling banyak menjadi korban pemalsuan data didominasi wilayah Jawa Tengah sebanyak 156 hotel.
Lalu, diikuti Jawa Timur 92 hotel, Sumatra Barat 60 hotel, Bandung 35 hotel, Sulawesi Tengah 18 hotel, dan Lampung 8 hotel. Namun, Hariyadi menegaskan bahwa hotel yang menjadi korban pemalsuan data ini masih laporan sementara.
Dia merunutkan bahwa kasus ini bermula dari masuknya salah satu laporan dari anggota PHRI Sumatra Barat yang menyampaikan bahwa nomor telepon pada profil Google Bisnis diubah pada Minggu (11/8/2024).
Modus yang dilakukan pelaku adalah dengan mengganti nomor telepon yang ada pada laman Google Bisnis hotel tersebut. Kemudian, pelaku memberikan informasi palsu kepada konsumen dengan memberikan nomor rekening bank, serta informasi lainnya yang menyangkut reservasi kamar.
Namun, PHRI belum dapat memastikan total kerugian yang dialami hotel-hotel tersebut imbas adanya kejadian ini. “Yang sudah terjadi transaksi adalah di Jawa Tengah, yaitu 10 hotel. 10 hotelnya sudah mentransfer kepada pihak yang tidak bertanggung jawab ini,” kata Hariyadi dalam konferensi pers di Hotel Grand Sahid Jaya, Senin (12/8/2024).