Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Uang Negara Rp3,9 Triliun untuk Bangun Wisma Atlet, Kini Alih Fungsi Jadi Rusun ASN

Dana Rp3,9 triliun awalnya digelontorkan untuk wisma atlet, tetapi kemudian berubah rencana di tengah jalan, karena akan berubah fungsi menjadi rusun bagi ASN.
Suasana Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran di Jakarta, Selasa (3/1/2023). / Bisnis-Suselo Jati
Suasana Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran di Jakarta, Selasa (3/1/2023). / Bisnis-Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah berencana mengubah fungsi Wisma Atlet Kemayoran yang dulu dibangun dengan uang negara senilai Rp3,9 triliun, menjadi rumah susun atau rusun bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pemerintah tengah membahas pengelolaan Wisma Atlet, yang sebelumnya juga digunakan untuk Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) 

"Wisma Atlet Kemayoran dibangun tahun 2016—2017 dengan total biaya Rp 3,9 Triliun dan digunakan dalam Asian Games 2018 dan Para Games 2018,” ungkapnya dalam unggahan Instagram @smindrawati, dikutip Rabu (7/8/2024). 

Dirinya bersama Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono membahas pengelolaan gedung dengan 10 tower dengan total hunian 7.426 unit tersebut. 

Untuk diketahui, status tanah tercatat sebagai Barang Milik Negara (BMN) pada Kementerian Sekretariat Negara dan Status Bangunan tercatat sebagai BMN PUPR. Sementara pemeliharaan Wisma Atlet dilakukan oleh PUPR.

"Kami membahas bagaimana rencana pemanfaatan aset Wisma Atlit Kemayoran, sehingga dapat produktif dan memberi nilai tambah ekonomi," lanjut Bendahara Negara tersebur. 

Sri Mulyani menekankan bahwa hal ini guna mendorong aktivitas positif bagi lingkungan dan sekaligus menghindarkan biaya pemeliharaan dan pemilikan asset yang justru membebani negara. 

Pembangunan yang pada awalnya diperuntukkan bagi atlet yang bertanding dalam Asian Games 2018 dan Para Games 2018, sebelumnya juga dialihfungsikan sebagai Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) selama 3 tahun (23 Maret 2020 s.d 31 Maret 2023).

Pandemi yang berangsur menuju endemi, per 1 April 2023, RSDC resmi berhenti beroperasi menjadi tempat penanganan pasien Covid-19. 

Sempat pula muncul wacana gedung tersebut digunakan sebagai Gudang Logistik Pemilu 2024, tetapi rencana tersebut batal.  

"Tim Kemensesneg-Kementrian PUPR dan Kemenkeu akan merumuskan langkah dan landasan hukum yang baik dan akuntabel dan tata kelola yang baik, agar aset negara dapat bermanfaat optimal dan ikut mendorong kegiatan ekonomi produktif yang berkelanjutan," tutup Sri Mulyani. 

Rencana Penggunaan Wisma Atlet

Sri Mulyani melanjutkan bahwa rencana penggunaan Wisma Atlet tidak terbatas untuk rusun ASN, namun juga dapat menghasilkan profit lainnya (commercially viable) seperti untuk penginapan dari berbagai event internasional.

Dia mengatakan alasan pemerintah ingin memelihara Wisma Atlet Kemayoran secara profitable dengan menggandeng BLU yang berada di bawah Kemensesneg. 

Meskipun ada rencana untuk menjadikan aset negara tersebut dalam sebagai penginapan bagi ASN, Sri Mulyani mengatakan tidak ada niat untuk memperjualbelikan Wisma Atlet Kemayoran sebagai tempat tinggal. 

"Kalau dijual enggak ya, mungkin nanti pemanfaatan aset negara saja," tandas Sri Mulyani.

Sementara Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan untuk saat ini, Wisma Atlet akan direnovasi untuk siap digunakan sebagai aset negara.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper