Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan energi terbarukan asal Uni Emirat Arab (UEA), Masdar, dikabarkan akan membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Plt. Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono menyampaikan bahwa pihaknya telah bertemu dengan perwakilan Masdar. Basuki menyebut, perusahaan tengah melakukan feasibility study (studi kelayakan) dalam merealisasi proyek PLTS terapung di IKN.
“Masdar saya baru ketemu kemarin, baru sebatas feasibility study,” ungkap Basuki usai menghadiri undangan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno bersama dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani di Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) pada Selasa (6/8/2024).
Untuk diketahui, Masdar merupakan salah satu perusahaan energi terbarukan terbesar di dunia. Sejak didirikan pada 2006, Masdar telah mengembangkan serta bermitra dalam berbagai proyek di lebih dari 40 negara.
Adapun, portofolio investasi Masdar di seluruh dunia, baik yang sudah beroperasi, sedang dibangun, atau pun dalam tahap pengembangan eksklusif, memiliki nilai gabungan sekitar lebih dari US$30 miliar atau setara Rp482 triliun.
Kapasitas gabungan dari proyek-proyek ini lebih dari 20 gigawatt (GW), cukup untuk memberi daya pada 5,25 juta rumah. Secara keseluruhan, proyek-proyek ini diharapkan dapat menggantikan lebih dari 30 juta ton karbon dioksida per tahun yang setara dengan menghilangkan 6,5 juta mobil dari jalan raya.
Baca Juga
Nama perusahaan Masdar sendiri sudah tak asing di Indonesia. Pasalnya, perusahaan yang berpusat di Abu Dhabi itu diketahui telah membangun proyek PLTS terapung dan menjadi salah satu investor perusahaan yang bergerak di sektor panas bumi.
Merujuk laman resminya, masdar.ae, Rabu (7/8/2024), Masdar bersama PT Pembangkitan Jawa-Bali Investasi (PT PJBI), anak perusahaan PLN, telah mengembangkan PLTS Terapung Cirata.
PLTS terapung ini berkapasitas 145 megawatt (MW), menjadikannya PLTS terbesar di Asia Tenggara. PLTS yang berlokasi di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat ini telah diresmikan pada November 2023.
Energi terbarukan yang dihasilkan oleh pembangkit tersebut menggantikan 214.000 ton emisi karbon setiap tahun. Fasilitas tersebut juga telah menciptakan 1.400 lapangan pekerjaan dan cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik lebih dari 50.000 rumah tangga.
Sementara itu, Masdar juga diketahui menjadi salah satu investor yang turut berpartisipasi dalam IPO PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO).
Menurut catatan Bisnis, Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. Ahmad Yuniarto mengatakan, PGEO berhasil menarik minat investor domestik maupun investor multinasional yang berkualitas untuk berpartisipasi dalam IPO PGEO.
“Adapun, beberapa investor domestik dan multinasional yang turut berpartisipasi dalam IPO PGE antara lain adalah Indonesia Investment Authority [INA] dan Masdar, perusahaan clean energy yang berkantor pusat di United Arab Emirates [UAE],” jelasnya dalam keterangan resmi, Jumat (24/2/2023).