Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Masih Minim, IKN Bakal Jadi Proyek Gagal Jokowi?

Realisasi investasi yang masih rendah pada proyek IKN dikhawatirkan bakal mengancam keberlanjutan megaproyek yang dicanangkan pemerintahan Jokowi.
Presiden Joko Widodo meninjau Viewing Deck Kantor Presiden di kawasan Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur pada Senin (29/7/2024). / Bisnis-Akbar Evandio
Presiden Joko Widodo meninjau Viewing Deck Kantor Presiden di kawasan Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur pada Senin (29/7/2024). / Bisnis-Akbar Evandio

Bisnis.com, JAKARTA – Realisasi investasi yang masih rendah pada proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dikhawatirkan bakal mengancam keberlanjutan megaproyek tersebut.

Pasalnya, konstruksi proyek yang dicanangkan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan total kebutuhan anggaran Rp466 triliun ini 80% di antaranya bakal mengandalkan injeksi modal dari para investor. 

Direktur Kebijakan Publik Celios, Media Wahyudi Askar, mengatakan apabila realisasi investasi di IKN tak kunjung membaik, maka dikhawatirkan proyek IKN bakal gagal. 

“Repotnya, kalau kita sekarang budget-nya terbatas, kemudian swasta juga tak masuk, maka ya ini akhirnya financing pakai skema tradisional [APBN], itu gak efektif relokasi ibu kotanya akan gagal,” kata Media dalam virtual Media Briefing, Senin (6/8/2024).

Pada kesempatan yang sama, Celios juga pesimistis IKN dapat segera diberdayakan menjadi mesin pertumbuhan ekonomi. Terlebih, bila dikaitkan dengan rencana Presiden terpilih Prabowo Subianto yang membidik ekonomi dapat tumbuh di level 8%.

Parahnya, Celios memprediksi gersangnya iklim investasi IKN masih terus berlanjut seiring dengan adanya indikasi resesi di Amerika hingga tren suku bunga tinggi yang menghambat ekspansi bisnis industri.

Direktur Celios, Bhima Yudhistira, menilai kecil kemungkinan pemerintahan bakal jor-joran membangun IKN. Alasannya, program makan bergizi gratis yang dicanangkan calon presiden terpilih periode 2024 – 2029 itu sendiri bakal membutuhkan anggaran jumbo. 

“IKN artinya akan terjadi slow down. Jadi ada semacam taktik untuk tetap jalan, tapi dengan target pembangunan yang cukup jauh dari penyelesaian target awal, itu kelihatannya yang akan lebih diambil. Karena porsi makan siang gratis,” kata Bhima. 

Sebagai informasi, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) melaporkan total investasi yang terparkir di IKN hingga saat ini baru mencapai Rp51,35 triliun dari total target investasi hingga akhir 2024 mencapai Rp100 triliun. 

Artinya, dalam 4 bulan terakhir OIKN masih perlu mendatangkan investasi jumbo mencapai Rp48,7 triliun agar target investasi terpenuhi pada tahun ini.

Dalam kabar terbarunya, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, Agung Wicaksono, mengungkap akan terdapat empat hingga lima perusahaan yang akan melakukan groundbreaking investasi dalam waktu dekat.

Agung membocorkan, beberapa di antaranya adalah PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) atau BCA hingga PT Intiland Development Tbk. (DILD). Selain itu, ada juga perusahaan milik Sukanto Tanoko yakni Royal Golden Eagle yang akan menjadi peserta groundbreaking tahap tujuh tersebut.

Kendati demikian, Agung masih enggan merinci berapa perkiraan nilai investasi yang akan terparkir di IKN dalam waktu dekat tersebut.

"Nanti kita umumkan biasanya kalau sudah dekat, final dokumennya, itu angkanya keluar," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper