Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UMKM Pameran Bank Indonesia KKI 2024 Ungkap Tantangan Tembus Pasar Global

Sejumlah UMKM peserta pameran Bank Indonesia KKI 2024 mengungkapkan tantangan untuk menembus pasar global.
Suasana pameran Kreatif Indonesia 2023 di Jakarta, Kamis (27/7/2023)/JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Suasana pameran Kreatif Indonesia 2023 di Jakarta, Kamis (27/7/2023)/JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) untuk pertama kalinya menggelar Pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) bersamaan dengan Festival Ekonomi dan Keuangan Digital (FEKDI) 2024 di JCC Senayan, selama 1 – 4 Agustus 2024. 

Dalam pameran ini, sekitar 350 UMKM berpartisipasi mempromosikan produk yang utamanya kain tradisional atau Wastra dari berbagai wilayah di Indonesia. Namun tak terbatas Wastra, kopi juga menjadi salah satu produk unggulan dalam gelaran UMKM. 

Dalam hal ini, Bank Indonesia berperan untuk mendampingi pelaku UMKM onboarding digital, pembinaan literasi, pendampingan ekspor, serta mendorong penggunaan QR Indonesian Standard (QRIS). 

Salah satu pelaku usaha yang berpartisipasi, yakni Lawe. Jenama untuk produk dari kain tenun yang fungsional seperti tas dan pouch.

Marketing & Communication PT Lawe Adi Warna Etnika Fitria Werdiningsih mengungkapkan melalui kerja sama dan pendampingan UMKM bersama Bank Indonesia sejak 2019, usahanya semakin berkembang. 

"Kami didukung BI berupa pelatihan, pesanan dari BI, dan ajakan untuk ikut pameran, business matching, dan dikenalkan ke pasar Jepang dan Singapura," tuturnya kepada Bisnis, Minggu (4/8/2024). 

Fitri menyampaikan bahwa Lawe pernah bekerja sama secara langsung dengan partner dari Singapura, tetapi saat ini belum berlanjut. 

Padahal, partner tersebut kala itu sangat menghargai penenun karena memberikan bayaran langsung kepada penenun dengan harga di atas tarif normal, di tengah buyer lainnya justru meminta cost yang lebih murah untuk jasa penenun. 

Hasil dari business matching bersama BI, Lawe mengincar Jepang untuk tujuan ekspor berikutnya. Menjadi tantangan bagi Lawe dan para pengrajin, bahwa UMKM masih sulit untuk menembus pasar-pasar besar seperti ke Eropa. 

Bagi Lawe yang berkecimpung seputar kain tenun, pewarna sintetik menjadi tantangan tersendiri. "Pewarna kami yang masih sintetik itu another challenge. Ada ketentuan khusus, enggak boleh pakai pewarna ini pewarna itu," tuturnya. 

Berbeda dengan UMKM dari Sulawesi Utara tepatnya Minahasa, Galeri Pinawetengan masih berusaha untuk merambah pasar ekspor. Kain khas dari Tanah Minahasa tersebut memiliki motif yang terinspirasi dari guratan-guratan gambar manusia di situs budaya Watu Pinawetengan. 

Cris (35), salah satu Staff Galeri Pinawetengan menyampaikan pihaknya belum dapat melakukan ekspor karena sejumlah kendala. 

Meski demikian, Cris menyampaikan Bank Indonesia memberikan pendampingan dan fasilitas untuk Go Export. 

"Sudah diberikan pendampingan untuk ekspor. Kami baru jualan di media sosial, belum di e-commerce," jelasnya. 

Cris mengaku penjualannya dalam pameran bersama Bank Indonesia, termasuk KKI 2024, mampu mengantongi sekitar Rp130 juta hingga Sabtu (3/8/2024). Sementara harga kain tenun dengan ukuran 1 m x 2,25 m dihargai senilai Rp4 juta. 

Sementara dengan target Rp160 juta dalam KKI 2024, dirinya optimistis omzet masih akan naik mengingat pameran baru akan berakhir pada Minggu (4/8/2024) malam. 

Baik Cris maupun Fitria mengaku penjualan lebih mudah dilakukan dengan adanya pembayaran digital melalui QRIS. Penjual tidak perlu repot menyediakan mesin EDC maupun memberikan nomor rekening untuk transfer.

BI mencatatkan omzet penjualan secara umum dalam gelaran KKI 2024 hampir Rp100 miliar per Sabtu (3/8/2024) pukul 17.00 WIB. 

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyampaikan capaian tersebut belum termasuk transaksi yang dilakukan pada hari terakhir pameran di hari Minggu (4/8/2024). Artinya, omzet masih akan meningkat dan melebihi Rp100 miliar hingga akhir pameran pada Minggu malam.   

“Omzet kami punya ada offline dan online. Hasilnya yang diterima UMKM posisi kemarin jam 5 sore, itu sudah mencapai hampir Rp100 miliar, 99 sekian miliar,” tuturnya dalam penutupan acara FEKDI & KKI 2024, Minggu (4/8/2024).  


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper