Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif optimistis target produksi gas 12.000 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd) atau 12 Bcfd pada 2030 dapat tercapai.
Optimisme tersebut didukung dengan tren produksi gas bumi nasional yang kembali meningkat serta ditemukannya sejumlah prospek gas dalam 2 tahun terakhir.
“Mengenai gas bumi, memang sempat turun, tapi sekarang sudah ada tren kenaikan. Kemudian mengenai gas 12 BCF, insyaallah bisa ketemu, dengan adanya temuan-temuan baru, prospek di Andaman, South Andaman, dan juga di Selat Makassar,” kata Arifin di Ditjen Migas Kementerian ESDM, Jumat (2/8/2024).
Kementerian ESDM mencatat potensi cadangan gas baru di Selat Makassar cukup besar, mencapai lebih dari 10 triliun kaki kubik (Tcf). Potensi tersebut berasal dari blok garapan raksasa migas Italia, Eni, yakni Blok North Ganal sebesar 4,1 Tcf dan proyek Indonesia Deepwater Development/IDD (Blok Rapak dan Ganal) sebesar 6,3 Tcf.
Kementerian ESDM telah selesai memberikan persetujuan perpanjangan blok dan rencana pengembangan atau plan of development (PoD) untuk IDD (Rapak, Ganal) dan Muara Bakau pada akhir Juli 2024 sehingga tahap pengembangan bisa segera berjalan.
"Mudah-mudahan, yang kalian lihat ini jumlahnya besar, mulai dari Geng North. Kemudian, juga ada daerah Konta, ada blok juga namanya Meriam. Itu potensi besar. Dan terakhir juga ada di daerah Muara Bakau," ujar Arifin.
Baca Juga
Arifin menambahkan bahwa produksi gas dari temuan-temuan baru rencananya akan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri guna mendukung transisi energi.
“Gas ini nanti kita pakai banyak ke dalam negeri, untuk menjadi andalan kita untuk bisa mendukung transisi energi,” ucap Arifin.