Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih PT Timah (TINS) Meroket 2.570% pada Semester I/2024, Berkat Ini

PT Timah Tbk (TINS) membukukan kenaikan laba bersih hingga 2.570% pada semester I/2024.
Suasana di smelter milik PT Timah Tbk. (TINS) di Mentok, Bangka, Indonesia, Selasa (19/11/2013)./Bloomberg-Dimas Ardian
Suasana di smelter milik PT Timah Tbk. (TINS) di Mentok, Bangka, Indonesia, Selasa (19/11/2013)./Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA - PT Timah Tbk (TINS) membukukan laba bersih senilai Rp434,48 miliar pada semester I/2024.

Berdasarkan laporan keuangan TINS per 30 Juni 2024, laba tersebut meroket 2.570% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp16,27 miliar.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko TINS Fina Eliani mengatakan bahwa naiknya laba ini tidak lepas dari peningkatan produksi bijih timah, membaiknya harga jual rerata logam timah, dan efisiensi yang dijalankan Perseroan pada semester I/2024.

“Perseroan secara bertahap memperbaiki kinerja operasi produksi dengan menambah jumlah unit tambang darat, pembukaan lokasi baru, jumlah kapal isap produksi yang beroperasi, serta tetap fokus pada program efisiensi berkelanjutan di seluruh lini bisnis Perseroan,” kata Fina dalam keteranganya, Kamis (1/8/2024).

Fina memaparkan, pada semester I/2024, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp5,21 triliun, meningkat 14% dari Rp4,57 triliun pada semester I/2023.

Kenaikan pendapatan ini terjadi seiring kenaikan harga jual rata-rata logam timah sebesar 13% dari US$26.828 per metrik ton pada semester I/2023 menjadi US$30.597 per metrik ton pada semester I/2024.

Di sisi lain, Fina menuturkan harga pokok pendapatan TINS turun sebesar 4% dari Rp4,16 triliun pada semester I/2023 menjadi Rp3,99 triliun pada semester I/2024. 

“Sehingga Perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp688 miliar dengan pencapaian EBITDA sebesar Rp1,21 triliun atau 227% dari semester I/2023,” ucap Fina.

Sementara itu, nilai aset perseroan pada semester I/2024 naik 3% menjadi Rp13,25 triliun dari Rp12,85 triliun pada posisi aset akhir tahun 2023. 

Adapun, posisi liabilitas Perseroan turun 2% sebesar Rp6,48 triliun, dibandingkan posisi akhir tahun 2023 sebesar Rp6,61 triliun dikarenakan berkurangnya interest bearing debt.

Kemudian, posisi ekuitas sebesar Rp6,77 triliun, naik 8% dibandingkan posisi akhir tahun 2023 sebesar Rp6,24 triliun.

Kinerja keuangan perseroan, kata Fina menunjukkan hasil yang baik, terlihat dari beberapa rasio keuangan penting di antaranya quick ratio sebesar 47,4%, current ratio sebesar 162,9%, debt to asset ratio sebesar 48,9%, dan debt to equity ratio sebesar 95,6%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper