Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PGN (PGAS) Dapat Alokasi Gas Murah dari Blok Duyung Natuna Barat

PGN (PGAS) mendapat alokasi gas murah dari Lapangan Mako, Blok Duyung yang dikelola oleh Conrad Asia Energy Ltd.
Ilustrasi infrastruktur pipa gas PGN/Dok. PGN
Ilustrasi infrastruktur pipa gas PGN/Dok. PGN

Bisnis.com, JAKARTA — Conrad Asia Energy Ltd. mengalokasikan lebih dari 124 miliar kaki kubik (Bcf) gas untuk PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) atau PGN dari Lapangan Mako, Blok Duyung, lepas pantai cekungan Natuna Barat. 

Alokasi gas yang cukup besar itu menjadi bagian dari kewajiban pasok dalam negeri atau domestic market obligation (DMO) yang tertuang dalam revisi rencana pengembangan (PoD) Lapangan Mako, Blok Duyung. 

Lewat kesepakatan itu, PGN rencananya bakal mendapat gas murah dengan harga US$5,5 million British thermal unit (MMBtu). Sementara itu, kewajiban untuk membangun pipa transmisi dari Pipa West Natuna Transmission System (WNTS) ke pembeli di Batam bakal dibebankan ke PGN. 

“Beberapa perjanjian ini adalah dokumen penting yang menunjukkan kelayakan finansial dari proyek Mako, yang pada gilirannya mendukung nilai dan keberlanjutan finansial proyek,” kata Managing Director dan CEO Conrad Miltos Xynogalas seperti dikutip dari keterangan resmi, Kamis (30/7/2024). 

Adapun, revisi PoD Lapangan Mako diteken Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif pada November 2022 lalu. 

Lewat revisi PoD itu, contingent resources gas dari Lapangan Mako naik 458% ke level 297 miliar kaki kubik pasca-suksesnya pengeboran apraisal tahun sebelumnya.

“Perjanjian jual beli gas dengan PGN untuk porsi domestik menjadi langkah penting bagi Conrad dalam upaya komersialisasi lapangan gas dan bisnis kami di Indonesia,” kata dia.

Sementara itu, sisa gas yang tidak tersalur untuk PGN bakal dijual untuk SembCorp Gas Pte Ltd., perusahaan pembangkit Singapura. 

Sebelumnya, Conrad melaporkan total volume penjualan gas dari Blok Duyung mencapai 293 trillion British thermal unit (TBtu) (c 293 Bcf) dengan potensi penambahan mencapai ke level 392 Tbtu (c 392 Bcf).

Hitung-hitungan itu setara dengan 71% dan hingga 95% dari keseluruhan pontensi 2C contingent resources mencapai 413 Bcf, seperti yang diuji oleh GaffneyCline Associates pada 26 Agustus 2022 lalu. Penjualan gas nantinya bakal mengikuti harga minyak mentah Brent. 

Adapun, penyelesaian GSA dari Lapangan Mako itu menjadi krusial untuk Conrad terkait dengan kelanjutan divestasi atau farmout sebagian hak partisipasi mereka di Blok Duyung yang berada di lepas pantai Cekungan Natuna Barat, Kepulauan Riau.

Seperti diberitakan sebelumnya, PGN tengah berdiskusi dengan operator Pipa West Natuna Transmission System (WNTS), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) ihwal kelanjutan rencana tie-in pipa untuk menyalurkan gas dari Natuna ke pembeli domestik.  

Pj Sekretaris Perusahaan PGN Susiyani Nurwulandari mengatakan, perseroannya tengah menjajaki pembicaraan dengan MEDC terkait dengan penyambungan infrastruktur dan aktivitas operasional penyaluran gas nantinya. 

 “PGN sedang melakukan komunikasi dengan Medco sebagai operator pipa WNTS untuk rencana melakukan tie-in infrastruktur dan aktivitas operasional penyaluran gas,” kata Susi saat dihubungi Bisnis, Senin (22/7/2024).  

Saat ini, kata Susi, perseroannya tengah melakukan kajian front end engineering design (FEED) untuk pembangunan pipa sambungan tersebut. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper