Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PGN (PGAS) Jajaki Kerja Sama Penyaluran Gas Blok Duyung dengan Medco

PGN tengah berdiskusi dengan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) ihwal kelanjutan rencana tie-in pipa untuk menyalurkan gas dari Blok Duyung
Ilustrasi infrastruktur pipa gas PGN/Dok. PGN
Ilustrasi infrastruktur pipa gas PGN/Dok. PGN

Bisnis.com, JAKARTA — PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) atau PGN tengah berdiskusi dengan operator Pipa West Natuna Transmission System (WNTS), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) ihwal kelanjutan rencana tie-in pipa untuk menyalurkan gas dari Natuna ke pembeli domestik. 

Pj Sekretaris Perusahaan PGN Susiyani Nurwulandari mengatakan, perseroannya tengah menjajaki pembicaraan dengan MEDC terkait dengan penyambungan infrastruktur dan aktivitas operasional penyaluran gas nantinya. 

“PGN sedang melakukan komunikasi dengan Medco sebagai operator pipa WNTS untuk rencana melakukan tie-in infrastruktur dan aktivitas operasional penyaluran gas,” kata Susi saat dihubungi Bisnis, Senin (22/7/2024). 

Saat ini, kata Susi, perseroannya tengah melakukan kajian front end engineering design (FEED) untuk pembangunan pipa sambungan tersebut. 

Adapun, PGN tengah membidik alokasi gas murah dari Lapangan Mako, Blok Duyung yang dikembangkan oleh operator Conrad Asia Energy Ltd. 

Sementara itu, pipa sambungan untuk penyaluran dalam negeri bakal dibangun oleh PGN.  

“Untuk tahap konstruksi ditargetkan akan selesai pada akhir 2025,” kata Susi. 

Saat ini, Conrad bersama dengan PGN telah menyelesaikan perjanjian formal untuk melanjutkan amanat DMO dari revisi PoD Lapangan Mako tersebut.  

“Conrad telah membuat kemajuan yang solid untuk pengembangan Lapangan Mako pada kuartal IV/2023 kendati terdapat keterlambatan FID yang disebabkan karena perpanjangan negosiasi dengan WNTS,” kata Managing Director dan CEO Conrad Miltos Xynogalas seperti dikutip dari keterangan resmi, Minggu (4/2/2024). 

Seperti diketahui, revisi PoD itu diteken Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif pada November 2022 lalu. Lewat revisi PoD itu, contingent resources gas dari Lapangan Mako naik 458% ke level 297 miliar kaki kubik pascasuksesnya pengeboran apraisal tahun sebelumnya. 

Di sisi lain, Conrad masih bernegosiasi dengan SembCorp untuk menyelesaikan perjanjian jual beli gas (GSA) definitif, setelah sebelumnya perjanjian tidak mengikat sudah diteken akhir tahun lalu.  

Beberapa poin penting dalam negosiasi GSA itu di antaranya rencana penjualan gas sejak awal masa produksi hingga masa akhir kontrak bagi hasil atau production sharing contract (PSC) di Blok Duyung berakhir pada 2037. 

Dengan total volume penjualan gas mencapai 293 triliun british thermal unit (Tbtu) (c 293 Bcf) dan potensi penambahan mencapai ke level 392 Tbtu (c 392 Bcf), setara dengan 71% dan hingga 95% dari keseluruhan pontensi 2C contingent resources mencapai 413 Bcf, seperti yang diuji oleh GaffneyCline Associates pada 26 Agustus 2022 lalu. Penjualan gas nantinya bakal mengikuti harga minyak mentah Brent.  

Adapun, penyelesaian GSA dari Lapangan Mako itu menjadi krusial untuk Conrad terkait dengan kelanjutan divestasi atau farm-down sebagian hak partisipasi mereka di Blok Duyung yang berada di lepas pantai Cekungan Natuna Barat, Kepulauan Riau.  

Conrad melalui anak usahanya, West Natuna Exploration Limited, memegang 76,5% hak partisipasi di blok migas lepas pantai Duyung PSC bersama dengan Coro Energy Duyung (Singapura) Pte. Ltd (bagian dari Coro Energy Ltd yang terdaftar di London AIM, dengan 15% hak partisipasi) dan Empyrean Energy PLC (8,5% hak partisipasi) sebuah perusahaan yang didirikan di Inggris. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper