Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alasan Fraksi PDIP Tolak Usulan PMN 2025 BUMN Danareksa & Perumnas

Kementerian BUMN mengusulkan Danareksa meraih PMN Rp2 triliun sedangkan Perumnas diusulkan meraih injeksi modal negara sebesar Rp1 triliun.
Gedung Kementrian BUMN. Bisnis/Himawan L Nugraha
Gedung Kementrian BUMN. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) di Komisi VI DPR RI menolak usulan Penyertaan Modal Negara (PMN) 2025  kepada PT Danareksa (Persero) dan Perum Pembangunan Perumahan Nasional (Perumnas).

Anggota Komisi VI DPR Fraksi PDIP Harris Turino mengatakan Danareksa dinilai mampu mendapatkan pendanaan di luar injeksi modal negara, sehingga tidak memerlukan PMN. Adapun Perum Perumnas disebut tidak memiliki rencana bisnis yang jelas.

"Kami menolak usulan PMN 2025 untuk dua BUMN, yakni Danareksa dan Perumnas. Danareksa karena bisa mendapatkan pendanaan dalam bentuk lain, sementara Perumnas konsep perencanaan bisnisnya tidak jelas," ujar Harris dalam Rapat Kerja dengan Menteri BUMN Erick Thohir di Jakarta, Rabu (10/7/2024).

Berdasarkan usulan Kementerian BUMN, Danareksa direkomendasikan meraih PMN sebesar Rp2 triliun yang ditujukan untuk pengembangan usaha. Sementara itu, Perumnas diusulkan meraih injeksi modal negara sebesar Rp1 triliun guna penyelesaian persediaan perumahan.

Kementerian BUMN diketahui mengusulkan PMN 2025 senilai Rp44,24 triliun. Dana tersebut mayoritas akan digunakan untuk menjalankan penugasan pemerintah dengan komposisi sebesar 69% atau senilai Rp30,4 triliun. Adapun untuk pengembangan usaha mencapai 27%, sedangkan restrukturisasi hanya mencapai 4%.

Total ada 16 BUMN yang diusulkan meraih PMN tahun depan. Injeksi terbesar diarahkan ke PT Hutama Karya (Persero) dengan nilai Rp13,86 triliun. Dana itu rencananya digunakan untuk melanjutkan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) fase 2 dan 3.

Posisi berikutnya adalah PT Asabri (Persero) yang diusulkan meraih PMN senilai Rp3,61 triliun pada 2025 untuk memperbaiki struktur permodalan. Lalu, ada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN dengan usulan sebesar Rp3 triliun.

Di sisi lain, PMN sebesar Rp28,2 triliun sudah mengalir ke tiga perusahaan pelat merah, yakni Hutama Karya, IFG, dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA).

Secara terperinci, Hutama Karya atau HK mendapatkan suntikan modal negara sebesar Rp18,6 triliun untuk pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra. Sementara itu, IFG meraih Rp3,6 triliun sebagai dana hasil lelang aset Jiwasraya dan WIKA mendapatkan Rp6 triliun.

Berikut daftar 16 BUMN yang diusulkan meraih PMN Tahun Anggaran 2025:

1. Hutama Karya: Rp13,86 triliun

2. Asabri: Rp3,61 triliun

3. PLN: Rp3 triliun

4. IFG – Bahana PUI: Rp3 triliun

5. Pelni: Rp2,5 triliun

6. Biofarma: Rp2,21 triliun

7. Adhi Karya: Rp2,09 triliun

8. Wijaya Karya: Rp2 triliun

9. Len Industri: Rp2 triliun

10. Danareksa: Rp2 triliun

11. Kereta Api Indonesia: Rp1,8 triliun

12. ID Food: Rp1,62 triliun

13. PT PP (Persero): Rp1,56 triliun

14. Perum Damri: Rp1 triliun

15. Perumnas: Rp1 triliun

16. INKA: Rp976 miliar


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper