Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alasan Ormat Kepincut 2 Blok Panas Bumi PLN di NTT & Halmahera Selatan

Perusahaan spesialis panas bumi asal Amerika Serikat, Ormat Technologies kepincut dengan peluang investasi bersama PLN.
Ilustrasi - Pembangkit Listrik Tenaga Uap Pluit milik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) beroperasi di Jakarta, Kamis (18/4/2024)./Bisnis-Abdurachman
Ilustrasi - Pembangkit Listrik Tenaga Uap Pluit milik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) beroperasi di Jakarta, Kamis (18/4/2024)./Bisnis-Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan spesialis panas bumi asal Amerika Serikat, Ormat Technologies (Ormat) kepincut dengan peluang investasi bersama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN. 

Lewat PT Ormat Geothermal Indonesia, Ormat tengah bernegosiasi dengan PLN ihwal kemungkinan pembentukan usaha patungan atau joint venture (JV) bersama untuk menggarap wilayah kerja panas bumi (WKP) Atedai di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Songa Wayaua di Halmahera Selatan.

Direktur Teknik Ormat Technologies Indonesia Remi Harimanda menuturkan pihaknya tertarik untuk masuk di dua blok panas bumi itu lantaran tarif listrik yang menarik. 

“Tarif tidak mengikuti peraturan presiden tapi berdasarkan biaya keekonomian PLN di grid setempat,” kata Remi saat dikonfirmasi, Kamis (27/6/2024). 

Adapun, skema kerja sama yang ditawarkan PLN adalah Geothermal Exploration and Energy Conversion Agreement (GEECA).

Prinsip skema ini adalah risk sharing di mana pada fase eksplorasi, mitra akan bertanggung jawab terhadap kegiatan pengeboran termasuk risiko yang ada. 

Sementara PLN akan menangani penyelesaian terkait perizinan, pengadaan tanah dan konstruksi infrastruktur pendukung pengeboran termasuk mengelola risiko terkait isu sosial.

PLN mengambil tanggung jawab dalam hal pekerjaan sipil, pembebasan lahan dan perizinan saat pengeboran. Jadi partner hanya bertanggung jawab dalam pengeborannya saja,” kata dia. 

Sementara itu, PLN mengatakan perseroan masih mengkaji penawaran rencana pengembangan serta bisnis yang diajukan oleh Ormat untuk dua blok tersebut.

“Prosesnya masih negosiasi dengan calon pengembangnya yaitu Ormat dan belum ada penetapan pemenangnya,” kata Executive Vice President Geothermal PLN Christyono saat dikonfirmasi, Kamis (27/6/2024). 

Seperti diketahui, PLN membuka peluang kerja sama untuk mengembangkan sembilan WKP dengan total kapasitas mencapai 260 MW pada awal 2023. 

Adapun, sembilan lokasi panas bumi yang akan dikembangkan perusahaan listrik pelat merah itu di antaranya berada di Maluku Tengah, Atadei di Nusa Tenggara Timur (NTT), Songa Wayaua di Halmahera Selatan, Tangkuban Perahu di Jawa Barat. 

Kemudian, Ungaran di Jawa Tengah, Kepahiang di Bengkulu, Oka Ile Ange di NTT, Gunung Sirung di NTT, Danau Ranau di Sumatra Selatan dan Lampung Barat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper