Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kata Ekonom saat Sri Mulyani Tetapkan Batas Atas Inflasi 3,7% di Era Prabowo

Ekonom Indef buka suara usai Menkeu Sri Mulyani menetapkan batas atas inflasi era Prabowo Subianto di level 3,7%.
Ilustrasi inflasi/Freepik
Ilustrasi inflasi/Freepik

Bisnis.com, JAKARTA – Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad melihat target inflasi jangka pendek pemerintah dalam tiga tahun ke depan, yakni 2025, 2026, dan 2027, atau era kepemimpinan Presiden Terpilih Prabowo Subianto sebesar 1,5%-3,5% sudah cukup ideal.  

Tauhid mengatakan target ini menggambarkan pemerintah tengah mengejar stabilitas makro ekonomi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sesuai dengan asumsi jangka menengah, yang mana ekonomi pada 2027 mampu tumbuh 5,6%-6,1%. 

Sebagai informasi, ketentuan tersebut tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 31/2024 tentang Sasaran Inflasi Tahun 2025, Tahun 2026, dan Tahun 2027 yang diundangkan pada 3 Juni 2024.

“Menurut saya, [target inflasi] ini cukup ideal 2,5%. Artinya, pemerintah berusaha menurunkan tapi nggak drastis,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (6/6/2024).  

Tauhid menuturkan sasaran inflasi yang cukup ideal tersebut karena apabila inflasi di bawah 2% menandakan adanya persoalan daya beli masyarakat. 

Sementara bila inflasi melebihi 3,5%, lanjutnya, dapat menjadi tanda masyarakat keberatan akan harga-harga yang ada dan menurunkan nilai riil tingkat pendapatan masyarakat. 

Sasaran inflasi jangka pendek tiga tahunan ini pun dinilai Tauhid menjadi langkah pemerintah untuk mendapatkan kerangka fiskal yang ideal dalam menentukan APBN.  

Pasalnya, penentuan target inflasi ini akan berkontribusi terhadap arah kebijakan belanja pemerintah yang rencananya sebesar 14,59% sampai dengan 15,18% dari produk domestik bruto (PDB) pada tahun depan.  

Melalui tes stres atau strest test APBN, Tauhid menjelaskan setiap kenaikan inflasi, akan tercermin berapa banyak kenaikan pendapatan yang akan terjadi. Begitu pula dengan pendapatan yang pastinya akan turut naik. 

“Kalau inflasi naik, kemungkinan pendapatan naik, belanja juga ikutan naik. Defisit biasanya juga ikut-ikutan naik,” jelasnya. 

Di samping itu, target inflasi tahun depan masih belum pasti karena pemerintah bersama DPR tengah gencar rapat untuk menetapkan asumsi dasar ekonomi makro APBN 2025. Nantinya, hasil akhir APBN 2025 baru akan ditetapkan pada Oktober mendatang. 

Sementara itu, dalam rapat kerja pemerintah bersama Komisi XI DPR hari ini, memutuskan untuk target inflasi berada di rentang 1,5%-2,5% atau sama dengan sasaran tiga tahunan. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper