Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyatakan akan membahas secara lengkap dampak dari tewasnya Presiden Iran, Ebrahim Raisi terhadap perekonomian dalam negeri.
Hal ini disampaikannya usai mengikuti agenda peresmian pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2024 di Istana Negara, Rabu (22/5/2024).
“Kita lihat saja nanti bacaannya secara lengkap ketika kita bahas dengan DPR,” ujarnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa pemerintah dan masyarakat Indonesia turut prihatinan atas kecelakaan helikopter yang menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi.
“Pemerintah dan masyarakat Indonesia menyatakan duka yang mendalam atas wafat meninggalnya Presiden Raisi atas kecelakaan helikopter yang ditumpangi beliau,” ujarnya usai meninjau langsung area terdampak bencana longsor dan banjir bandang lahar dingin di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatra Barat, pada Selasa (21/5/2024).
Lebih lanjut, dia berharap bahwa kabar duka tersebut tak berimbas secara langsung terhadap perekonomian global. Khususnya, dengan harga minyak dunia.
Baca Juga
“Kami harapkan tidak berdampak pada ekonomi global utamanya yang berkaitan dengan harga minyak karena kalau sudah harga minyak naik terdampak dari peristiwa itu akan berdampak kemana-mana ke kenaikan harga barang dan lain-lain kami harapkan tidak ada dampak seperti itu,” pungkas Jokowi.
Sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin juga menyampaikan meskipun belum pernah bertatap wajah secara langsung, tetapi dia menilai bahwa pribadi Raisi adalah negarawan yang baik.
“Ya, Wapres mengucapkan duka yang mendalam atas wafatnya Presiden Iran, Ebrahim Raisi. Hubungan Indonesia dengan Iran selama ini sangat baik, meskipun Wapres belum pernah melakukan perjumpaan dengan Presiden Iran,” katan Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi melalui pesan teks, Senin (20/5/2024).
Adapun sebelumnya, helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengalami kecelakaan dan jatuh. Kantor berita negara IRNA mengatakan Presiden Raisi terbang dengan helikopter Bell 212 buatan Amerika Serikat (AS).
Usai helikopter jatuh, evakuasi segera dilakukan oleh para pihak terkait. Nahas, tidak ditemukan tanda-tanda kehidupan atau seluruh penumpang helikopter dinyatakan tewas.
Media pemerintah Iran mengatakan cuaca buruk menyebabkan kecelakaan helikopter yang dinaiki Presiden Raisi dan mempersulit upaya penyelamatan.