Bisnis.com, JAKARTA – PT MRT Jakarta (Perseroda) melaporkan sebanyak 2,7 juta penumpang menggunakan layanan MRT Jakarta sepanjang April 2024
Dalam siaran pers di laman resmi perusahaan, MRT Jakarta memerinci sebanyak 2.709.482 orang menggunakan layanan MRT.
“Rerata penumpang harian pada April 2024 sebanyak 90.316 orang dari 7.626 perjalanan,” tulis MRT Jakarta dalam siaran pers resminya, Jumat (10/5/2024).
Jumlah tersebut menurun dibandingkan dengan catatan pada Maret 2024 lalu dengan MRT Jakarta mengangkut sebanyak 2.904.102 orang dengan rata-rata 93.681 orang per hari.
Manajemen MRT Jakarta melanjutkan, para periode hari kerja (Senin-Jumat), rata-rata jumlah pengguna MRT Jakarta mencapai 122.000 orang per harinya. Jumlah pengguna tertinggi sepanjang bulan lalu terjadi pada Jumat (3/4/2024) sebesar 143.619 orang.
Sementara itu, ketepatan waktu tempuh, kedatangan, dan berhenti MRT Jakarta pun konsisten mencapai 99,9%
Baca Juga
Tren peningkatan angka keterangkutan (ridership) terlihat di lima stasiun, yaitu Dukuh Atas BNI, Bundaran HI, Lebak Bulus Grab, Blok M BCA, Senayan Mastercard, dan Istora Mandiri. Sejumlah faktor seperti integrasi antarmoda dan gedung di sekitar stasiun, transit mitra feeder, dan program gaya hidup dan event mendorong peningkatan tersebut.
Untuk menaikkan angka keterangkutan, PT MRT Jakarta (Perseroda) bekerja sama dengan berbagai pihak, terutama dari industri wisata seperti sektor kuliner, aktivitas, hingga pusat perbelanjaan, kesehatan, pendidikan, hingga promo tiket di sejumlah tempat wisata.
Kerja sama dengan sejumlah operator transportasi publik pengumpan (feeder) juga mendorong peningkatan angka keterangkutan. Moda pengumpan ini juga mengangkut dari kawasan hunian langsung menuju stasiun terdekat.
Terbaru, PT MRT Jakarta (Perseroda) bekerja sama dengan Damri untuk menyediakan layanan pengumpan dari PIK 2 menuju Stasiun Blok M BCA.
Kehadiran angkutan pengumpan ini akan berdampak tidak saja terhadap kenaikan angka keterangkutan, namun juga mendorong kebudayaan menggunakan platform berbagi kendaraan (ride sharing). Secara angka, operator pengumpan ini menyumbang sekitar 22%-23% angka keterangkutan dari total ridership MRT Jakarta.