Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OECD Ramal Pertumbuhan Ekonomi RI 2024 Capai 5,1% dan 2025 Naik 5,2%

OECD memperkirakan pertumbuhan ekonomi RI didorong oleh permintaan domestik yang ditopang konsumsi swasta dan pertumbuhan pembentukan modal tetap bruto.
Warga beraktivitas dengan latar suasana gedung perkantoran di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2023 akan terjaga di level 5 persen, seiring dengan perkembangan yang positif. JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga beraktivitas dengan latar suasana gedung perkantoran di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2023 akan terjaga di level 5 persen, seiring dengan perkembangan yang positif. JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,1% pada 2024 dan naik tipis jadi 5,2% pada 2025.

Dalam laporan Economic Outlook edisi Mei 2024 yang dirilis Kamis (2/5/2024), OECD memperkirakan produk domestik bruto (PDB) RI tumbuh 5,1% pada 2024 dan 5,2% pada 2025.

”Permintaan domestik tetap didorong oleh konsumsi swasta dan pertumbuhan pembentukan modal tetap bruto akan menguat pada tahun 2024 dan 2025,” tulis OECD dalam laporannya.

Sementara itu, OECD memperkirakan inflasi turun ke bawah 3% pada 2024 dan tidak berubah pada tahun 2025. Proyeksi ini masih berada dalam target inflasi Bank Indonesia (BI) sebesar 1,5%-3,5%.

Meningkatnya ketidakpastian global dan harga komoditas yang lebih rendah telah menurunkan ekspor barang dagangan secara nominal. Meskipun defisit transaksi berjalan meningkat, cadangan devisa diperkirakan akan stabil.

OECD mengatakan setelah BI menaikkan suku bunga acuan pada April 2024, yang dipicu oleh pelemahan nilai tukar rupiah, pelonggaran kebijakan moneter diproyeksikan akan dimulai pada akhir 2024, seiring dengan berlanjutnya disinflasi.

Sementara itu, kebijakan fiskal diperkirakan akan tetap ekspansif dengan tetap di bawah batas defisit 3% dari PDB, seiring dengan pemerintahan baru Prabowo – Gibran pada Oktober 2024, yang berkomitmen untuk menambah belanja sosial

”Kesinambungan fiskal jangka panjang akan dibantu oleh perluasan basis pajak lebih lanjut dan peningkatan kepatuhan pajak serta upaya untuk memastikan pengeluaran pemerintah yang efisien, termasuk melalui dukungan yang terfokus pada rumah tangga yang rentan,” tulis OECD.

Investasi tumbuh melandai pada paruh kedua tahun 2023 sedangkan konsumsi publik turun, tetapi pertumbuhan konsumsi swasta tetap stabil. Kontribusi perdagangan bersih juga meningkat, yang mencerminkan ekspor yang kuat.

Sementara itu, OECD mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2024 di level 3,1% dan naik tipis menjadi 3,2% tahun depan. Proyeksi ini lebih tinggi dari proyeksi dalam laporan Februari 2024 yang sebesar 2,9% untuk 2024 dan 3% pada 2025.

Penurunan inflasi yang lebih cepat dari yang diperkirakan menjadi dasar bagi bank-bank sentral utama untuk memulai penurunan suku bunga di paruh kedua tahun ini sementara juga mendorong kenaikan pendapatan konsumen.

Namun, OECD memperingatkan kecepatan pemulihan sangat berbeda di berbagai wilayah. OECD mengatakan bahwa lesunya ekonomi Eropa dan Jepang diimbangi oleh pertumbuhan ekonomi AS yang berakselerasi.

OECD menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS menjadi 2,6% tahun ini dari perkiraan sebelumnya di 2,1%. Pada 2025, pertumbuhan ekonomi AS diperkirakan akan mendingin ke 1,8%, naik tipis dari 1,7% di Februari.

OECD juga meningkatkan proyeksi pertumbuhan ekonomi China menjadi 4,9% pada tahun 2024 dan 4,5% pada 2025, naik dari 4,7% dan 4,2% dalam outlook Februari 2024.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper