Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hadiri WEF 2024 di Arab Saudi, Airlangga Dorong Pasar Tenaga Kerja untuk Kaum Muda

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengahadiri World Economic Forum (WEF) yang digelar di Riyadh, Arab Saud pada akhir pekan lalu.
Menko Perekononian Airlangga Hartarto (kedua dari kiri) menghadiri dialog dalam Special Meeting sesi Labour Markets for the Next Generation World Economic Forum (WEF) di King Abdul Aziz Conference Center, Riyadh, Arab Saudi,  Minggu (28/4/2024). Dok Kemenko Perekonomian
Menko Perekononian Airlangga Hartarto (kedua dari kiri) menghadiri dialog dalam Special Meeting sesi Labour Markets for the Next Generation World Economic Forum (WEF) di King Abdul Aziz Conference Center, Riyadh, Arab Saudi, Minggu (28/4/2024). Dok Kemenko Perekonomian

Bisnis.com, JAKARTA - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bersama menteri dari negara lain serta organisasi ternama dunia berkumpul untuk membahas masalah ketenagakerjaan, khususnya bagi generasi muda, di acara World Economic Forum (WEF) yang digelar di Riyadh, Arab Saudi.

Lebih dari 25% generasi muda belum mempunyai mata pencaharian, tidak berkesempatan mengenyam bangku sekolah, dan masih memiliki ketrampilan yang terbatas, sehingga sulit untuk menghadapi persaingan kerja. Kerentanan seperti ini lebih banyak terjadi pada negara berkembang dan kelompok penduduk wanita.

Guna mencari berbagai solusi dan peluang kedepan untuk menjawab permasalahan tersebut, World Economic Forum (WEF) mengangkat dialog dalam Special Meeting sesi Labour Markets for the Next Generation di King Abdul Aziz Conference Center, Riyadh, Arab Saudi, pada Minggu (28/04).

Pada kesempatan tersebut, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bersama panelis lainnya yakni Menteri Perindustrian, Perdagangan, dan Investasi Nigeria Doris Anite, Vice-Chairman, Global Public Sector, Citi Amerika Serikat Jay Collins, CEO Crescent Enterprise UAE Badr Jafar, dan Pendiri/Ketua DAMAC Internasional, UAE Hussain Sajwani, bertukar pikiran pada dialog panel yang bertujuan membentuk dan memberikan kontribusi dalam isu ketenagakerjaan, khususnya pasar tenaga kerja kaum muda, baik di tingkat regional maupun dunia.

Berbagai isu menjadi bahasan menarik antar panelis yang diikuti sesi tanya jawab dari para partisipan. Fokus pembahasan dimulai dari perkembangan pertumbuhan ekonomi dunia dan efeknya ke pasar tenaga kerja, investasi, tren pasar tenaga kerja, bagaimana adopsi teknologi dapat mengubah pekerjaan, hingga strategi Pemerintah untuk menyiapkan kaum muda terhadap perkembangan dan perubahan dunia.

Deretan isu termutakhir juga muncul dalam pembahasan, seperti peran artificial intelligence (AI), perubahan mode kerja yang hybrid, sampai lahirnya lapangan kerja hijau (green jobs) di tengah ancaman perubahan iklim. 

Dalam menyiapkan pasar tenaga kerja yang dinamis, lanjutnya, Indonesia telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi yang komprehensif untuk berinvestasi pada pelatihan dan pendidikan, misalnya pendidikan pada usia dini, vokasi, dan penyiapan dan pelatihan para pencari kerja.

Menko Airlangga dalam sesi ini menekankan pentingnya UMKM sebagai bagian dari upaya penciptaan lapangan kerja di Indonesia sekaligus mengungkapkan keberhasilan Undang-Undang Cipta Kerja yang efektif mengurangi hambatan investasi domestik dan  asing.

“Tercatat, peningkatan rata-rata PMA mencapai 29,4% dalam lima kuartal setelah penerapan UU Cipta Kerja,” ucapnya. 

Terkait sektor UMKM, Menko Airlangga juga menyebutkan bahwa implementasi kebijakan publik dengan pembemberian insentif pembiayaan yang inklusif, bantuan teknis, dan pemerataan infrastruktur digital menjadi salah satu upaya prioritas pemerintah, termasuk dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Saat menjawab pertanyaan moderator terkait bagaimana strategi Pemerintah Indonesia dalam mendorong pasar tenaga kerja generasi muda, Menko Airlangga mengemukakan pentingnya digitalisasi.

“Indonesia menggunakan digitalisasi sebagai new engine of growth dan edukasi dalam mendukung digitalisasi seperti kerja sama dengan IBM dan Apple Academy,” imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Airlangga juga membeberkan program Merdeka Belajar di mana para pelajar bisa memiliki pengalaman magang.

Di samping itu, terdapat insentif super deduction untuk kegiatan riset dan berbagai insentif pajak lainnya untuk pendidikan. Selain itu, Menko Airlangga juga mengungkapkan besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja.

“Indonesia itu negara besar, jika diproyeksikan ke Eropa, akan membentang dari Irlandia ke Kazakhtan. Penduduk Indonesia besar dan tiap tahun lahir penduduk baru hampir 5 juta orang. Oleh karena itu, Indonesia harus menyiapkan paling tidak 5 juta pekerjaan juga setiap tahunnya,” ucap Airlangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper