Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Nayib Bukele menuturkan bahwa El Salvador akan mentransfer sebagian besar aset Bitcoin yang akan disimpan dalam brankas fisik.
Hal tersebut diungkapkan oleh Bukule pada Kamis (15/3/2024) di mana dia akan mentransfer ke cold wallet di tengah kabar baru-baru ini bahwa negaranya diramal menjadi negara kaya berkat bitcoin.
Sebagai informasi, cold wallet merupakan 'dompet' untuk menyimpan mata uang kripto yang dinilai lebih aman karena tidak terhubung dengan koneksi internet. Meski demikian, pengguna dapat menyambungkannya ke internet jika ingin bertransaksi.
“Kami telah memutuskan untuk mentransfer sebagian besar Bitcoin kami ke cold wallet, dan menyimpan cold wallet itu di brankas fisik di wilayah nasional kami,” terangnya, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (16/3).
Berdasarkan akun media sosialnya, portofolio Bitcoin El Salvador berada di bawah US$205 juta, atau sekitar Rp3,2 triliun. Kemudian, negara tersebut menghasilkan keuntungan sekitar US$83 juta atau sekitar Rp1,2 triliun.
Besaran dari kepemilikannya juga dinilai masih belum jelas. Namun, kenaikan Bitcoin ini juga telah menghidupkan kembali minat terhadap mata uang kripto tersebut.
Baca Juga
Diketahui juga bahwa Bitcoin sempat menyentuh rekor tertingginya pada Kamis (14/3) dengan mencapai harga US$73.800.
Sebagai catatan, pada September 2021, El Salvador menjadi negara pertama di dunia yang menetapkan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Salah satu pengkritik keras dari kebijakan tersebut adalah Dana Moneter Internasional (IMF) yang sedang menegosiasikan pinjaman besar dari negara miskin tersebut.
Bukele juga telah menggambarkan rencana untuk sebuah kota kripto bebas pajak. Saat dia bersiap memasuki masa jabatannya yang kedua sebagai presiden, pembangunan kota yang disebut Bitcoin City ini belum dimulai.
Diprediksi Kaya dalam Beberapa Tahun ke Depan
Mengutip bitcoin.com, seorang pemodal ventura yang terkenal dengan prediksi harga bitcoinnya, Tim Draper berpendapat bahwa El Salvador akan menjadi salah satu negara terkaya di dunia dalam 30 atau 40 tahun ke depan.
Adapun, dia juga memuji visi negara tersebut dalam menggunakan teknologi baru tersebut dan membahas mengenai manfaat keputusan ini bagi masyarakatnya.
“Mungkin dalam waktu 30 atau 40 tahun mereka akan berubah dari negara termiskin yang paling banyak kejahatannya menjadi salah satu negara terkaya dan paling inovatif di dunia hanya dalam jangka waktu tersebut dan hanya karena mereka menggunakan bitcoin,” terangnya.
Tak hanya itu, menurutnya El Salvador diperkirakan dapat melunasi utangnya kepada IMF dan tak perlu meminjam uang dari lembaga ini lagi.
Draper memprediksi bahwa Bitcoin dapat menyentuh US$250.000 pada 2024. Dia menekankan bahwa akan ada penarikan dana dari bank di masa yang akan datang dan orang-orang tidak memiliki minat pada dolar lagi.