Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wapres Minta RI Gandeng Malaysia-Singapura Kembangkan Standar Halal Internasional

Wakil Presiden Maruf Amin meresmikan Pembukaan Kepulauan Riau Ramadan Fair (Kurma) 2024 dan Seminar Produk Halal Go Global, Jumat (15/3/2024).
Wakil Presiden Maruf Amin dan Ibu Wury Maruf Amin pada pembukaan Kepulauan Riau Ramadan Fair 2024 di Gedung Daerah Kepri, Jumat (15/3/2024)/Bisnis-Dany Saputra.
Wakil Presiden Maruf Amin dan Ibu Wury Maruf Amin pada pembukaan Kepulauan Riau Ramadan Fair 2024 di Gedung Daerah Kepri, Jumat (15/3/2024)/Bisnis-Dany Saputra.

Bisnis.com, TANJUNGPINANG — Wakil Presiden Maruf Amin mendorong agar Indonesia bisa berkolaborasi dengan Malaysia dan Singapura untuk mengembangkan standar halal internasional. 

Hal itu disampaikan oleh Maruf ketika meresmikan Pembukaan Kepulauan Riau Ramadan Fair (Kurma) 2024 dan Seminar Produk Halal Go Global di Gedung Daerah Kepulauan Riau (Kepri), Jumat (15/3/2024).

Momentum Maruf menyampaikan hal tersebut menjadi penting lantaran Kepri menjadi pintu perbatasan Indonesia menuju negara tetangga sesama kawasan Asean, yakni Malaysia dan Singapura. Maruf menilai, pengembangan standar halal bisa ikut mengembangkan ekosistem halal dan regional. 

"Standar halal internasional perlu dikembangkan melalui kolaborasi dengan lembaga halal negara lain, guna mendorong pengembangan ekosistem halal regional dan global, serta berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi kawasan. Dalam hal ini, kolaborasi dengan Malaysia dan Singapura misalnya," ujarnya di Gedung Daerah Kepri, Jumat (15/3/2024). 

Selain itu, mantan Rais Aam PBNU itu turut menyampaikan bahwa efektivitas proses bisnis sertifikasi halal menjadi salah satu kunci untuk menguatkan ekosistem rantai nilai (value chain) halal. 

Pada sambutannya, Maruf menilai perlu penguatan infrastruktur ekosistem rantai nilai halal dalam peningkatan daya saing dan produktivitas industri halal. Salah satu penguatan yang dimaksud yakni mengenai proses bisnis sertifikasi halal. 

"Termasuk penguatan pada sektor hulu yakni sertifikasi rumah potong hewan dan juru sembelih halal. Beragam insentif fiskal dan nonfiskal dapat diberikan untuk menaikkan partisipasi pelaku rantai nilai halal," paparnya.

Setelah dari proses hulu, Maruf meminta agar program kurasi, inkubasi dan pendampingan usaha syariah agar dioptimalkan dengan melibatkan komunitas masyarakat, termasuk masjid dan pesantren. Dia mengatakan idealnya, komitmen pendampingan dilakukan sampai dengan UMKM berhasil tembus di pasar ekspor global. 

Oleh karena itu, Maruf memberi pesan khusus kepada pemerintah daerah dan masyarakat Kepri. Pesannya adalah untuk terus menggali potensi unggulan daerah dan meningkatkan nilai tambah industri produk halal lokal.

Menurutnya, kawasan Kepri yang memiliki 97% lebih kawasan perairan laut membuatnya kaya dengan produk hasil ekonomi biru. 

"Harapannya, banyak produk halal sektor perikanan dan kelautan Provinsi Kepri akan mengglobal, serta transformasi ekonomi daerah terdorong ke arah yang lebih inklusif dan berkelanjutan," ujarnya. 

Tidak lupa, mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menyinggung agar potensi pengembangan logistik halal juga bisa lebih digali. 

"Termasuk peluang pembangunan pelabuhan logistik halal yang akan menjadikan Provinsi Kepri hub perdagangan halal internasional," tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper