Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan dua arahan khusus dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait percepatan investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN), salah satunya terkait penyediaan lahan.
Menteri Basuki mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi meminta adanya penyediaan meja pengaduan khusus untuk investor dan penunjukan petugas (PIC) untuk intens berkomunikasi dengan investor.
“Jadi apakah satu PIC untuk satu investor Apakah satu PIC untuk 5 investor, sehingga investor bisa komunikasi intens dengan pejabat IKN,” ucapnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (13/3/2024).
Selain itu, Jokowi juga menginstruksikan percepatan penetapan statua lahan untuk investor swasta di IKN. Dia mengatakan agar tanah untuk investasi bisa dibeli dan harganya ditetapkan Otorita IKN.
“Jadi tanahnya dijual, harganya ditetapkan oleh otorita asal tidak melanggar aturan. Itu juga kalimatnya beliau [Jokowi]. Kerja cepat tapi tidak melanggar aturan. Dua hal itu yang diarahkan beliau dan beliau akan memonitor ini ke depannya,” tuturnya.
Selain itu, dia memerinci bahwa mengenai progres pembangunan, diungkapkan bahwa infrastruktur dasar seperti air bersih dan jalan tol ditargetkan rampung pada pertengahan 2024. Jika infrastruktur pendukung sudah siap, Basuki menjelaskan, Presiden Ke-7 RI itu berencana mulai berkantor di IKN.
Baca Juga
"Jadi utama air dan airport dan itu akan insyaallah itu Juli sudah siap. Makanya nanti 17 Agustusan insyaallah bisa dilakukan di sana dan beliau akan berkantor di sana," imbuhnya.
Di sisi lain, Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono, menambahkan, sampai saat ini telah dilakukan lima tahap peletakan batu pertama atau groundbreaking dengan nilai investasi mendekati Rp50 triliun. Hal tersebut menandakan komitmen serius pemerintah dalam membangun infrastruktur dan fasilitas publik di IKN.
"Nantinya akan terbentuk suatu ekosistem yang menyeluruh - istilahnya begitu - di dalam kawasan inti pusat pemerintahan yang akan bisa menjadi model untuk pengembangan selanjutnya dari IKN ini ke depannya," ujar Bambang.
Kepala Otorita IKN juga menyebut bahwa akan ada kerja sama dengan Stanford University dan beberapa universitas lain untuk membangun pusat riset. Hal tersebut merupakan langkah awal sebelum pengembangan universitas secara penuh di IKN.
"Intinya adalah memang kita ingin membangun pusat riset dulu karena untuk membangun universitas itu kan butuh banyak hal ya. Jadi kita mulai dengan riset dan untuk riset ini kita bekerja sama dengan alumni Stanford," ungkapnya.