Bisnis.com, JAKARTA – Audit yang dilakukan regulator penerbangan AS atau The Federal Aviation Administration (FAA) menemukan pesawat jenis 737 MAX keluaran Boeing gagal pada 33 dari total 89 pengujian dalam proses produksinya.
Adapun, pesawat Boeing MAX disebut merupakan pesawat dengan penjualan terlaris yang telah memecahkan rekor perusahaan dengan sebanyak 4.339 pesanan.
Mengutip pemberitaan Reuters, Selasa (12/3/2024), dalam laporan FAA, Boeing gagal dalam pengujian komponen panel bernama door plug. Komponen yang sama menjadi penyebab salah satu pesawat maskapai Alaska Airlines mendarat darurat pada Januari 2024.
Laporan tersebut juga menyebut produsen badan pesawat (fuselage) untuk seri MAX, Spirit AeroSystems hanya lolos pada 6 dari total 13 audit yang ada, sementara 7 lainnya gagal.
Audit yang sama pada Spirit Aerosystems juga menemukan ada 5 masalah pada komponen door plug. FAA juga menyebut Spirit Aerosystems gagal pada proses pengujian pemasangan komponen tersebut.
“Pengujian atau audit lain pada Spirit Aerosystems yang gagal adalah terkait pintu kargo dan juga pemasangan jendela kokpit,” demikian kutipan laporan tersebut dari Reuters.
Baca Juga
Audit tersebut juga menimbulkan kekhawatiran FAA terhadap kompetensi para pekerja dalam proses produksi pesawat itu. FAA juga menyebut Boeing gagal dalam menentukan teknologi yang diperlukan dalam proses produksi pesawat seri MAX.
Perwakilan dari FAA, Michael Whitaker menuturkan pihaknya dan Boeing tengah berupaya menentukan tolok ukur yang harus dicapai pabrikan pesawat asal AS itu untuk dapat meningkatkan produksi jenis MAX dalam 30 hari ke depan.
Sebelumnya Menteri Transportasi AS Pete Buttigieg mengatakan pihaknya berharap Boeing dapat bekerja sama dalam proses investigasi yang dilakukan oleh Departemen Kehakiman AS dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi AS atau National Transportation Safety Board (NTSB) dalam insiden terlepasnya jendela darurat pesawat Boeing 737 MAX 9 pada 5 Januari 2024.