Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PTBA Ungkap Investor China Calon Kuat Mitra Baru Proyek DME Batu Bara

PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) tengah menjalin komunikasi intensif dengan investor asal China untuk menggarap proyek gasifikasi batu bara menjadi DME.
Jajaran direksi PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) menyampaikan laporan kinerja dalam agenda Press Conference Kinerja PTBA Tahun Buku 2023 di Jakarta, Jumat (8/3/2024)/Bisnis-Nyoman Ary Wahyudi
Jajaran direksi PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) menyampaikan laporan kinerja dalam agenda Press Conference Kinerja PTBA Tahun Buku 2023 di Jakarta, Jumat (8/3/2024)/Bisnis-Nyoman Ary Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten batu bara PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) tengah menjalin komunikasi intensif dengan East China Engineering Science and Technology Co.LTD. untuk melanjutkan program gasifikasi batu bara menjadi dimethly ether (DME) yang terkendala isu teknologi dan keekonomian proyek. 

Direktur Utama PTBA Arsal Ismail mengatakan, perusahaan China itu menjadi calon mitra paling kuat belakangan yang diharapkan dapat menggantikan Air Products & Chemical Inc (APCI), perusahaan Amerika Serikat yang jadi rekanan awal PTBA dalam proyek gasifikasi batu bara tersebut. 

“Di China itu ada beberapa perusahaan yang memproduksi DME, nah dari yang beberapa itu yang paling serius dengan kami ini East China Engineering Science and Technology,” kata Arsal saat Press Conference Kinerja PTBA Tahun Buku 2023 di Jakarta, Jumat (8/3/20240.

Arsal mengatakan, perseroannya saat ini tengah mematangkan persoalan keekonomian proyek yang relatif belum ketemu bersama dengan mitra awal sebelumya. 

Perusahaan telah menyediakan lahan untuk pembangunan industri hilirisasi yang bekerja sama dengan mitra potensial. Sebelumnya, perseroan telah mengantongi izin kawasan ekonomi khusus atau KEK di atas lahan seluas 164 hektare (ha) untuk proyek hilirisasi batu bara. Adapun, PTBA telah berhasil melakukan pembebasan lahan mencapai 163,87 ha atau 99,9% dari keseluruhan kawasan hingga November 2022. 

Selain itu, kata Arsal, PTBA telah mengalokasikan cadangan batu bara khusus untuk proyek hilirisasi sehingga kebutuhan batu bara untuk industri hilirisasi dapat terjamin.

“PTBA berkomitmen untuk mendukung kebijakan pemerintah yang mendorong hilirisasi batu bara dan menjaga ketahanan energi nasional,” kata dia. 

Proyek DME di Muara Enim, Sumatra Selatan itu awalnya ditarget commercial operation date (COD) pada kuartal IV/2027.

Proyek itu sempat menarik investasi awal dari APCI sebesar US$2,1 miliar atau setara dengan Rp30 triliun. Target COD itu sebenarnya molor dari rencana awal yang sempat ditetapkan pada 2024.

Saat itu, Air Products menggenggam saham mayoritas mencapai 60% dari proyek gasifikasi itu yang diikuti dengan PTBA dan PT Pertamina (Persero) masing-masing 20%. Sementara masa kontrak Air Products ditenggat selama 20 tahun dengan skema opsi build, operate, transfer (BOT) pada akhir kerja sama. 

Dengan utilisasi 6 juta ton batu bara per tahun, proyek ini dapat menghasilkan 1,4 juta DME per tahun untuk mengurangi impor LPG 1 juta ton per tahun. 

Pertamina direncanakan menjadi penyalur atau distributor tunggal DME yang diproduksi dari proyek tersebut. Harapannya Pertamina mendapat margin dari setiap penjualan produk substitusi LPG tersebut.

Sementara itu, pemerintah tengah membahas rancangan peraturan presiden atau Perpres terkait dengan percepatan program hilirisasi batu bara menjadi DME badan usaha di dalam negeri. 

Perpres DME itu diharapkan dapat membantu keekonomian proyek gasifikasi batu bara sebagai produk subtitusi liquefied petroleum gas (LPG) ke depan.  

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, beberapa substansi yang didorong dalam rancangan Perpres DME itu diharapkan dapat memberi insentif yang signifikan pada pengembangan proyek hilirisasi batu bara menjadi DME yang belakangan justru mandek.  

“Poin insentif dalam rancangan Perpres DME tidak secara eksplisit diatur dalam rancangan Perpres DME. Rancangan Perpres ini memberikan penugasan kepada Pertamina untuk penyediaan dan pendistribusian DME kepada pengguna DME di wilayah distribusi DME,” kata Dadan kepada Bisnis, Rabu (7/6/2023). 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper