Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengakui harga beras di tingkat konsumen saat ini masih mahal.
Arief menyebut, saat ini petani tengah menikmati harga gabah kering panen (GKP) yang tengah berada di level Rp8.000 per kilogram - Rp8.900 per kilogram.
“Petani-petaninya lagi happy [gabah kering panen/GKP] Rp8.000 [per kilogram], ada yang Rp8.900 per kilogram,” kata Arief dalam CNBC Economic Outlook 2024, Kamis (29/2/2024).
Kendati begitu, harga beras di tingkat konsumen menjadi lebih mahal. Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Kamis (29/2/2024), mencatat, harga beras premium naik tipis sebesar 0,12% menjadi Rp16.430 per kilogram. Lalu, harga beras medium dilaporkan naik sebesar 0,21% menjadi Rp14.330 per kilogram.
Oleh karena itu, sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bapanas berupaya untuk menyeimbangkan harga yang wajar, baik di tingkat petani, pedagang, dan konsumen.
Seiring dengan tingginya harga GKP, nilai tukar petani (NTP) dan nilai tukar tanaman pangan (NTPP) terkerek naik. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan NTP meningkat dari 117,76 di Desember 2023 menjadi 118,27 di Januari 2024.
Baca Juga
Selain itu, NTPP juga terkerek naik dari 114,26 di Desember 2023 menjadi 116,16 di Januari 2024.
BPS juga mencatat, rata-rata harga GKP di tingkat petani naik sebesar 2,97% month-to-month (mtm) menjadi Rp6.925 per kilogram pada Januari 2024. Sebelumnya, harga GKP berada di level Rp6.725 per kilogram.
Kenaikan harga juga terjadi pada gabah kering giling (GKG). BPS melaporkan, harga GKG naik 4,85% secara bulanan. Dengan kenaikan sebesar 4,85%, harga GKG di tingkat petani tercatat menjadi Rp8.095 per kilogram pada Januari 2024. Sebelumnya, harga GKG dilaporkan sebesar Rp7.721 per kilogram pada Desember 2023.
