Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Aral Poliester, Valuasi GRAB-GOTO, Hingga Isu Pikun Biden

Ulasan tentang industri poliester Indonesia yang masih menghadapi potensi sejumlah tantangan, menjadi salah satu pilihan Bisnisindonesia.id, Minggu (11/2/2024).
Top 5 News. Sumber: Canva
Top 5 News. Sumber: Canva

Bisnis.com, JAKARTA — Pasar benang pintal poliester Indonesia telah bertumbuh signifikan karena pemanfaatannya yang luas di industri tekstil dan pakaian jadi.

Selain itu, basis manufaktur tekstil yang mapan di negara ini dan akses terhadap bahan mentah berkontribusi terhadap prospek pasar yang positif.

Tak heran jika pasar serat poliester Indonesia diproyeksikan melanjutkan pertumbuhan, didorong oleh berkembangnya industri tekstil dan pakaian jadi. Namun, sejumlah tantangan masih mengadang.

Ulasan tentang industri poliester Indonesia yang tidak hanya diproyeksikan melanjutkan pertumbuhan, tetapi juga menghadapi potensi sejumlah tantangan yang perlu diwaspadai, menjadi salah satu pilihan Bisnisindonesia.id, selain beragam kabar ekonomi dan bisnis yang dikemas secara mendalam dan analitik tersaji dari meja redaksi Bisnisindonesia.id.

Berikut intisari dari top 5 News Bisnisindonesia.id yang menjadi pilihan editor, Minggu (11/2/2024):

 

Ketika Ekonomi China Tak Bertaji Sambut Tahun Naga

Tahun Baru Imlek biasanya merupakan waktu tersibuk sepanjang tahun di China. Secara tradisional, ini adalah waktu berkumpulnya keluarga dan menghabiskan uang untuk membeli barang-barang rumah tangga baru, persiapan pesta, dan membeli hadiah untuk kerabat dan teman.

Namun, deflasi yang terjadi di China pada awal Tahun Baru Imlek memberi potret tekanan pada mesin ekonomi yang masih berlanjut. 

Berdasarkan data dari Biro Statistik Nasional (NBS) yang dirilis Kamis (8/2/2024) waktu setempat, IHK pada Januari 2024 menurun 0,8% dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy), dan turun 0,3% jika dibandingkan pada bulan sebelumnya. 

Sedangkan, untuk IHK secara bulanan (month-to-month/MtM) naik 0,3% dari bulan sebelumnya. Ekonom yang disurvei oleh Reuters, memproyeksikan penurunan 0,5% (YoY) dan kenaikan sebesar 0,4% (MtM).

Dari data tersebut, penurunan inflasi tahunan pada Januari 2024 adalah yang terbesar sejak September 2009, terutama oleh penurunan tajam dalam harga makanan.

Kepala ekonom di Pinpoint Asset Management, Zhiwei Zhang, mengatakan data IHK tersebut menunjukan bahwa China menghadapi tekanan deflasi secara terus-menerus. 

 

Biang Seret Laju Industri Serat Poliester

Poliester adalah bahan tekstil yang terbuat dari serat sintetis. Serat ini dibuat dari senyawa kimia, ethylene glycol, dan asam tereftalat, yang dikombinasikan dengan polyethylene terephathalate (PET) yang berasal dari minyak bumi (petroleum).

Poliester termasuk salah satu kain yang populer dan dijadikan material kain andalan untuk beragam produk fashion, seperti kaos, hoodie, hingga kemeja. Selain karena harganya murah, ia juga nyaman digunakan dan mudah menyerap keringat.

Indonesia merupakan negara produsen poliester terbesar keenam dunia dengan kapasitas produksi mencapai 3,2 juta ton pada 2023. Produsen terbesarnya adalah China dengan kapasitas produksi mencapai 43,2 juta ton.

Namun, industri poliester Indonesia tidak hanya diproyeksikan melanjutkan pertumbuhan, tetapi juga menghadapi potensi sejumlah tantangan yang perlu diwaspadai. Salah satu tantangan terbesarnya soal bahan baku.

Pemberlakuan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No.36/2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor berpotensi membuat pasokan bahan baku poliester tersendat. Pokok permendag ini adalah penataan kembali kebijakan impor dengan menggeser pengawasan impor dari post-border ke border, dan relaksasi atau kemudahan impor barang kiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI).

 

Hitungan Kasar Valuasi GRAB-GOTO jika Isu ‘Merger’ Terealisasi

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dan Grab Holdings Ltd. (GRAB) dikabarkan membuka kembali potensi merger dengan kapitalisasi pasar diperkirakan menembus Rp304,66 triliun. 

Sumber Bloomberg sebagaimana yang dikutip Bisnis.com menyebutkan merger keduanya masih dalam tahap diskusi awal. Kombinasi keduanya memiliki potensi besar karena melayani berbagai kebutuhan transportasi hingga pengantaran makanan bagi 650 juta orang dalam kawasan.

Dilihat dari besaran kapitalisasi pasar, GOTO tercatat sebesar Rp100,92 triliun per 7 Februari 2024. Adapun Grab sebanyak US$12,99 miliar atau setara Rp203,74 triliun (kurs jisdor Rp15.685). Dengan begitu, bila keduanya merger, maka kapitalisasi pasar diperkirakan menembus Rp304,66 triliun.

Adapun, kapitalisasi pasar keduanya telah jauh merosot bila dibandingkan dengan saat pertama kali keduanya IPO. GRAB mengantongi dana IPO mencapai US$4,5 miliar atau sekitar Rp 64 triliun, dengan valuasi pasar mencapai US$39,6 miliar atau setara Rp578,4 triliun.

Berdasarkan catatan Bisnis, market cap GOTO terus susut sejak pertama kali diperdagangkan di Bursa. Pada hari perdananya melantai di BEI, market cap GOTO menyentuh Rp400 triliun, dan sempat menyentuh angka Rp466 triliun.

Meski akan berpotensi memiliki kapitalisasi pasar yang jumbo, masing-masing perusahaan mencatatkan kinerja yang berlawanan baik dari sisi saham maupun dari sisi kinerja keuangan per kuartal III/2023. 

 

Target Tambahan Produksi LPG 330.000 Ton dari Kilang Balikpapan

PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) menargetkan tambahan kapasitas produksi liquefied petroleum gas (LPG) sebesar 330.000 metrik ton per tahun dari proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan. 

Saat ini, rata-rata produksi LPG dari KPI stabil di level sekitar 900.000 metrik ton. Seluruh kapasitas produksi LPG dari grup Pertamina itu hasil dari pengolahan minyak mentah.

“Ke depan, bila pengembangan kilang Balikpapan selesai dapat menambah produksi LPG sekitar 330.000 metrik ton per tahun,” kata Corporate Secretary PT KPI, Hermansyah Y. Nasroen, saat dihubungi, Jumat (9/2/2024). 

Lewat potensi tambahan produksi dari proyek peningkatan kapasitas kilang Balikpapan itu, neraca impor gas tabung nantinya bisa sedikit dipangkas dari posisi yang terlanjur lebar saat ini.

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) berhasil mengunci pendanaan US$3,1 miliar setara dengan Rp46,18 triliun (asumsi kurs Rp14.898 per dolar AS) untuk merampungkan proyek RDMP Balikpapan tersebut. 

 

Isu Pikun Presiden Joe Biden Bahayakan Posisinya

Presiden Joe Biden membantah keras atas tuduhan ingatan yang buruk yang terkuak dalam sebuah dokumen nasional rahasia. Namun, pada saat yang sama Biden malah salah sebut tentang Presiden Fattah El-Sisi sebagai Presiden Meksiko. 

Pemimpin berusia 81 tahun itu justru memperburuk situasi ketika dirinya harus menghadapi pemilu pada tahun ini. 

Dalam konferensi pers di Gedung Putih pada Sabtu (9/2/2024), dia menegaskan bahwa ingatannya baik-baik saja dan menekankan dia terhina oleh potret lanjut usia dengan ingatan yang buruk setelah dokumen rahasia terkuak. 

Sayangnya, menjelang akhir pidatonya, Biden secara keliru menyebut Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi sebagai pemimpin Meksiko. Kesalahan langkah tersebut mengancam akan melemahkan seluruh upayanya, dan segera dimanfaatkan oleh lawan-lawan politiknya sebagai bukti lebih lanjut bahwa Biden tidak layak untuk menjabat sebagai presiden. 

Disebutkan dalam sebuah wawancara langsung yang dilakukannya pada 2017, menunjukkan ingatan presiden lebih buruk hingga tidak mengingat kapan jadi wakil presiden, kapan masa jabatannya berakhir, kapan masa jabatannya dimulai. Bahkan, dia kesulitan mengingat waktu kematian putranya, Beau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nurbaiti
Editor : Nurbaiti
Sumber : Bisnisindonesia.id
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper