Selain itu, Kemenhub juga telah merencanakan perpanjangan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung yang kini bernama WHOOSH hingga ke Surabaya.
Keputusan ini juga diperkuat dengan pembahasan yang dilakukan oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, untuk tahap awal perpanjangan Kereta Cepat ke Surabaya, pemerintah rencananya membangun jalur hingga ke Yogyakarta terlebih dahulu.
"Ada kemungkinan jalurnya dibangun sampai Yogyakarta dulu. Kalau sampai Surabaya langsung mungkin masalahnya di waktu dan biaya," kata Dwiyana di Kompleks Parlemen, Kamis (25/1/2024).
Kepastian proyek Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya lenyap dari daftar PSN muncul dari pernyataan Deputi VI Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Total ada 12 proyek yang dihapus dari PSN.
Asisten Deputi Percepatan dan Pemanfaatan Pembangunan Suroto menuturkan keputusan tersebut mengacu pada Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian No. 8/2023 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian No. 7/2021 Tentang Perubahan Daftar PSN.
Baca Juga
Dia memastikan proyek yang dicoret dari PSN, termasuk Kereta Semi Cepat tidak akan berhenti begitu saja. Proyek akan tetap berlanjut dengan menggunakan skema reguler.
“Walaupun keluar dari daftar PSN, jalan tol dan lain-lain tetap dijalankan dengan menggunakan regular, tidak dapat fasilitas PSN,” ujarnya dalam Media Briefing PSN, Rabu (7/2/2024).
Sebelumnya, Ketua Forum Transportasi Perkeretaapian dan Angkutan Antarkota Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Aditya Dwi Laksana mengatakan, kereta semi cepat Jakarta-Surabaya masih layak dipertimbangkan untuk masuk pada daftar PSN setelah 2024.
Pasalnya, Indonesia nantinya dapat melakukan perbandingan dan pengembangan teknologi kereta api dengan belajar baik dari China sebagai investor pada Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Jepang, maupun negara lain yang berminat masuk pada sektor ini.
“Saya lihat makin banyak negara investasi teknologi [kereta api] ke Indonesia akan lebih baik, karena ke depannya kita tidak hanya akan bergantung pada 1 negara saja,” jelas Aditya saat dihubungi, Rabu (26/7/2023).
Aditya melanjutkan, pengembangan jaringan kereta api berteknologi tinggi hingga ke wilayah seperti Surabaya akan berimbas positif dari sisi pertumbuhan ekonomi.
Dia menjelaskan, proyek kereta api cepat maupun semi cepat yang menghubungkan 2 kota metropolitan dan bisnis seperti Jakarta dan Surabaya akan memberi manfaat lebih dari sisi ekonomi pada wilayah yang dilintasi proyek ini.