Bisnis.com, JAKARTA - India dan Vietnam dinilai memiliki daya tarik tinggi sehingga dapat menjadi saingan Indonesia dalam mengundang daya tarik para investor.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede dalam Indonesia Economic Review 2023 pada Rabu (7/2/2024) terutama dari sisi di kawasan Asia.
“Ini (India dan Vietnam) dua-dua negara yang kalau kita melihat dari sisi investasi riilnya ini cukup bersaing ya dengan Indonesia,” terang Josua.
Namun, jika melihat dari prospek fundamental dari sejak pandemi lalu, lembaga-lembaga seperti S&P Global Ratings, Moody's dan Fitch Ratings, cenderung masih mempertahankan peringkat Indonesia dalam rating investment grade.
Josua juga menuturkan bahwa dari sisi kebijakan moneter dan dari sisi fiskal, Indonesia dinilai masih akomodatif dalam 2-3 tahun terakhir.
“Sehingga harapannya juga memberikan confidence level kepada investor asing,” lanjutnya.
Baca Juga
Josua melanjutkan terdapat catatan yang sangat normatif dan nasional, bahwa menjelang Pemilu 2024 para investor akan cenderung bersikap wait and see. Namun, pasca Pemilu, umumnya investasi cenderung akan kembali meningkat.
Adapun, sebagian besar negara di dunia juga mengadakan pemilu sehingga perkembangan politik secara global pada tahun ini, dinilai akan mempengaruhi prospek ekonomi global termasuk investasi.
Kemudian, hal lain yang juga menjadi catatan adalah terkait implementasi peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang Cipta Kerja, menimbang visi Indonesia pada 2045 bahwa pertumbuhan perlu berada di atas 5%, yakni di sekitar 6-7%.
“Oleh sebab itu bagaimana bisa mengoptimalkan investasi tentunya dengan adanya Undang-Undang Cipta Kerja ini menjadi satu hal menjadi starting point yang baik,” tuturnya.
Josua juga menuturkan adalah hal yang ditunggu adalah bagaimana dalam pelaksanaan peraturan, selain juga diketahui mengenai reformasi perpajakan dan reformasi-reformasi lainnya, yang diharapkan bisa menyumbang hal positif bagi prospek investasi kedepannya.