Bisnis.com, JAKARTA – Konsumsi pemerintah pada sepanjang 2023 mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 2,95%. Apakah ada efek penyaluran bantuan sosial (bansos)?
Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan pertumbuhan konsumsi pemerintah pada 2023 ditopang terutama oleh belanja barang dan jasa.
“Pertumbuhan konsumsi pemerintah secara tahunan terutama ditopang oleh belanja barang dan jasa, khususnya peningkatan realisasi belanja jasa, belanja BLU [Badan Layanan Umum], dan belanja barang non-operasional,” katanya dalam konferensi pers, Senin (5/2/2024).
Pada kuartal IV/2023, konsumsi pemerintah juga mengalami pertumbuhan positif sebesar 2,81%, juga ditopang oleh belanja barang dan jasa.
BPS mencatat pertumbuhan ekonomi pada 2023 tetap kuat dengan tingkat 5,05%, meski melambat dari tahun 2022 yang sebesar 5,31%.
Amalia menyampaikan, kontributor utama pertumbuhan ekonomi secara nasional pada 2023 yaitu sektor industri pengolahan, perdagangan, pertanian, pertambangan, dan konstruksi.
Baca Juga
Kelima sektor tersebut mencatatkan pertumbuhan positif, masing-masing sebesar 4,64%, 4,85%, 1,30%, 6,12%, dan 4,91%.
Adapun, sepanjang 2023, industri pengolahan masih menjadi sumber pertumbuhan tertinggi, yaitu mencapai 0,95% dari total angka pertumbuhan ekonomi pada tahun lalu.
Berdasarkan pengeluaran, konsumsi rumah tangga dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) masih menjadi penyumbang utama PDB pada 2023.
Konsumsi rumah tangga dan PMTB pada periode tersebut tumbuh masing-masing sebesar 4,82% dan 4,40%.